PR TASIKMALAYA – Budiman Sudjatmiko politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menanggapi aksi protes atas pengangkatan dirinya sebagai komisaris salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PTPN V.
Budiman Sudjatmiko mengklaim dirinya dihubungi untuk benahi manajemen inti-plasma perkebunan dan ia sanggupi karena merasa berkompeten dalam hal itu.
Meskipun begitu, Budiman Sudjatmiko mengakui bahwa dirinya tidak meminta jabatan tersebut.
Baca Juga: Tanggapi Soal Siswi Non-Muslim Dipaksa Berhijab, Haikal Hassan: Melanggar Al Quran dan Konstitusi
Hal itu Budiman Sudjatmiko sampaikan melalui cuitan Twitter @budimandjatmiko pada Minggu 24 Januari 2021.
“Padahal saya minta aja nggak,” tulis Twitter @budimandjatmiko seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
“Tiba-tiba saya dihubungi untuk membantu membenahi manajemen Inti-Plasma perkebunan (dengan koperasi & BUMDes),” tambahnya.
Penunjukan Budiman Sudjatmiko sebagai Komisaris PTPN V dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Budiman Sudjatmiko berucap tidak merasa keberatan jika pada akhirnya harus mundur.
“Saya sanggupi. Itu kompetensiku. Eh tiba-tiba dikirimi surat pengangkatan sebagai syarat,” ucap Budiman Sudjatmiko.
“Kalau sudah beres, mundur lagi pun tak soal,” tambahnya.
Cuitan Budiman Sudjatmiko ini sebelumnya menanggapi Muannas Alaidid yang ikut bantu membantah bahwa penunjukan sebagai Komisaris PTPN V bukan bagi-bagi jatah jabatan.
Hal itu disampaikan Muannas Alaidid dalam cuitan Twitter @muannas_alaidid pada Minggu, 24 Januari 2021.
“Ada yang protes mas @budimandjatmiko ditunjuk sebagai Komisaris PTPN V katanya dituduh bagi-bagi jatah makin tak terkendali,” tulis Twitter @muannas_alaidid seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
“Saran dan kritik memang perlu, tanpa kritik negara akan masuk dalam lubang marabahaya,” tambahnya.***