Network
PR TASIKMALAYA – Aksi demonstrasi 1812 yang bertujuan agar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dibebaskan, berakhir ricuh.
Tak hanya menyebabkan kericuhan dan kerumunan, aksi tersebut juga diketahui tak mengantongi izin dari pihak kepolisian.
Ratusan pendemo berhasil diamankan, namun dua anggota polisi justru menjadi korban penusukan oleh salah satu oknum pendemo.
Baca Juga: Senin, 21 Desember 2020: Daftar Lokasi Layanan Samsat Keliling Jabodetabek
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku penusukan tersebut.
"Profilnya sudah kita dapatkan, dan kita akan kejar sampai dapat pelakunya," ujar Yusri, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.
Yusri menjelaskan, penyidik berhasil mendapatkan identitas pelaku serta bukti penusukan dari rekaman.
Baca Juga: Tiga Ketua RW Juara Sapawarga Bakal Dapat Hadiah Khusus dari Ridwan Kamil
Hasil rekamana atau bukti tersebut menunjukan pelaku mengenakan baju berwarna hitam dan peci hitam.
"Sudah kita temukan orangnya, dalam foto itu pakai baju apa dia, juga pakai kopiah," ucap Yusri.
Ia menyebut, setelah melakukan penusukkan, pelaku langsung melarikan diri.
Baca Juga: Simak! Berikut ini 6 Jenis Sumber Energi yang Wajib Ada di Kulkas
Alat yang digunakan pelaku sejenis pedang berwarna silver, dugaan penyidik bahwa senjata tersebut memang sengaja dibawa oleh pelaku saat aksi 1812.
Adapun kondisi dari dua anggota polisi yang menjadi korban penusukan kini mulai membaik dan keduanya sudah keluar dari rumah sakit.
Peristiwa rusuhnya aksi 1812 selain dua anggota Polri menjadi korban penusukan, juga tujuh orang peserta aksi jadi tersangka karena kepemilikan senjata tajam dan dua orang terbukti kedapatan membawa narkoba.***
