PR TASIKMALAYA - dr Tirta Mandira menjelaskan perihal kritikan yang ia berikan kepada pemerintah bukan semata-mata dirinya sedang memilih salah satu politik.
“Saya kritik Pak Jokowi disebutnya Kadrun, Kritik Pak Anies disebutnya Cebong, saya pusing,” ucapnya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal Youtube Karni Ilyas Club pada 20 Desember 2020.
“Kita mengkritik itu bukan berarti pilihan politik, even itu kita mendukung Pak Anies mendukung Pak RK atau mendukung Pak Sandi atau even itu mendukung Pak prabowo atau Pak Jokowi kita mengkritik itu bagian Demokrasi,” tambahnya.
Baca Juga: Ceritakan Soal Tragedi 98 yang Dialami Keluarganya, dr Tirta: Mama Saya Loncat dari Lantai Dua
Dokter Tirta menilai jika kritik disebut oposisi yang akan mengakibatkan anak muda takut untuk bersuara.
Diberitakan sebelumnya dr Tirta menceritakan pertama kali dirinya menyuarakan kepada pemerintah sejak tahun 2014.
Ia menceritakan bahwa dirinya pertama kali mengritik sistem BPJS dan gaji dokter yang menurutnya belum layak.
Dia pun menuturkan bahwa hampir sebulan dia berteriak perihal vaksin Covid-19 harus gratis, dan kemudian didengar oleh pemerintah.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Jadi Penghambat Ekonomi, Puluhan Ribu Keluarga Miskin di Jawa Barat Lulus dari PKH