Vaksin Covid-19 Bio Farma Siap Disalurkan ke Masyarakat, Berikut Enam Tahapannya

- 28 November 2020, 12:47 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19 yang siap di produksi oleh Bio Farma
Ilustrasi Vaksin Covid-19 yang siap di produksi oleh Bio Farma /Sumber/Pixabay/

PR TASIKMALAYA - Pandemi Covid-19 terus mewabah dan menginfeksi ribuan orang di Indonesia dan menyebabkan kematian.

Pemerintah pun melakukan berbagai cara untuk menekan penyebaran Covid-19 yang dapat menular ini.

Vaksin Covid-19 dipercaya menjadi akhir dari pandemi yang menghancurkan perekonomian di Indonesia dan beberana negara lainnya.

Baca Juga: Sebut Tahun 2020 sebagai Tahun Menantang, Diplomat Turki: Masalah Pandemi Covid-19 dan Islamofobia

PT Bio Farma merupakan farmasi yang dipercaya dalam produksi vaksin Covid-19.

Sejauh ini Bio Farma menjelaskan ada enam tahapan untuk masyarakat bisa mendapatkan vaksin tersebut dan sebagai obat yang sudah tersertifikasi.

Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma (Persero) Soleh Ayubi sebagai perusahaan BUMN dalam bidang farmasi Bio Farma sudah diberikan mandat untuk bekerja secara cepat dan tepat dalam mengembangkan vaksin tersebut, lalu untuk vaksinisasi Bio Farma telah menyiapkan tiga saluran.

"Khusus yang vaksinasi mandiri, kami BUMN farmasi menyiapkan beberapa channel (saluran), pertama melalui aplikasi seluler, kedua, melalui web dan ketiga, melalui proses manual atau walk in," ujar Soleh, Selasa 24 November 2020.

Baca Juga: Jokowi Aktifkan Visa Israel, Fadli Zon: Lukai Umat Islam di Indonesia

Diberitakan Fix Indonesia dalam artikel "PT Bio Farma Siap Salurkan Vaksin COVID-19 kepada Masyarakat, Ini Enam Tahapannya!," tahapan penyaluran vaksin Covid-19 nantinya disesuaikan dengan tingkat atau peta penyebaran Covid-19 di tiap daerah.

Selain itu data penggunaan baik aplikasi dan web juga menjadi patokan untuk penyaluran vaksin mandiri.

Daerah yang tingkat penggunaan gawai dan atau tingkat penggunaan jejaring telekomunikasi akan diutamakan dalam pemberian vaksin Covid-19. Sementara daerah yang penetrasi digitalnya kurang akan difasilitasi dengan lebih banyak walk in (langsung).

Soleh menjelaskan ada enam tahapan vaksinisasi mandiri, yaitu pertama pasien melakukan registrasi dan pre order. Proses ini akan dilakukan penyaringan dalam menentukan apakah pasien tersebut memenuhi kriteria yang ada.

"Vaksin yang kita punya untuk 18-59 tahun. Misal dia masukkan umur 5 tahun, tentu tidak akan dilanjutkan," katanya.

Baca Juga: Tips Hindari dan Ketahui Penyebab Kecelakaan di Jalan Tol, Salah Satunya Ambil Waktu Jeda

Tahapan pertama juga lebih mengutamakan penyaluran yang tepat sasaran dan tidak menimbulkan penimbunan vaksin oleh segelintir orang, ini dikarenakan jumlah vaksin yang terbatas.

Kedua masyarakat atau pasien yang sudah mendaftar akan melakukan reservasi dan pembayaran.

Ketiga masyarakat akan diberikan notifikasi untuk proses vaksinisasi baik penyaluran vaksin, proses vaksinisasi, dan tempat untuk vaksinisasi.

Keeempat masyarakat akan diberikan surat pernyataan, yang mana dalam surat tersebut beriisi persetujuan terkiat vaksinisasi. Surat ini juga sebagai lampiran untuk masuk ke tahap selanjutnya.

Kelima masyarakat yang sudat mengisi surat pernyataan kesiapan vaksinisasi akan diberikan sertifikasi sebagai tanda kesiapan dan bukti sudah melakukan vaksinisasi.

Baca Juga: Sebagai Upaya Cegah Penyebaran Covid-19, Kim Jong Un Dikabarkan Eksekusi Dua Warga Negaranya

"Di sana (tahap kelima) akan ada validasi QR Code, lalu pasien disuntik, dan ada survei pantauan 30 menit di tempat penyuntikan. Kalau misal semua baik-baik saja tanpa kejadian akan diterbitkan sertifikasi," papar Soleh.

Sementara tahap terakhir, informasi vaksinasi akan diteruskan ke pihak terkait, termasuk basis data nasional.

Soleh menegaskan Bio Farma akan memfasilitasi semua kalangan dalam vaksinasi Covid-19, termasuk mereka yang tidak memakai ponsel pintar. Khusus mereka yang tidak memakai ponsel pintar, akan diberikan kupon kapan harus kembali, nomor telepon yang bisa dihubungi, hingga sertifikat dalam bentuk kertas.

"Itu kita fasilitasi jadi tidak akan ada orang yang tidak mendapat vaksin karena tidak bisa mengakses. Siapapun, apakah punya smartphone, atau tidak punya smartphone, akan difasilitasi maksimal untuk melakukan vaksinasi," pungkas Soleh.*** (Reno Reptri Joedodinoto / Fix Indonesia)

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Fix Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah