Gunung Merapi Naik Status ke Siaga Level 3, Pemkab Sleman Terapkan Darurat Bencana

6 November 2020, 07:31 WIB
ilustrasi Erupsi Gunung Merapi. //PIXABAY//skeeze

PR TASIKMALAYA – Status Gunung Merapi dinaikan ke status siaga level tiga oleh Balai Penyelidikan, dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kenaikan status Gunung Merapi diikuti dengan dilebarkanya zona aman dari tiga kilometer menjadi lima kilometer dari puncak Gunung Merapi.

DIkutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Jumat 6 November 2020 dari Antara, Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya mengatakan bahwa Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X telah memberikan arahan terkait peningkatan status aktifitas Gunung Merapi.

Baca Juga: Sebut Ada Upaya Kriminalisasi Jelang Kepulangan Habib Rizieq, FPI: ini Tidak Dibenarkan

“Dengan adanya peningkatan status aktivitas Gunung Merapi ini, kami telah mendapatkan arahan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk melakukan langkah antisipasi,” kata Harda.

“Dan kami hari ini juga segera menerbitkan ketetapan status darurat bencana merapi,” tambahnya.

Harda menyampaikan bahwa dengan penetapan status darurat Merapi ini maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman siap mengalokasikan anggaran untuk penanganan bencana erupsi Gunung Merapi.

“Anggaran akan masuk dalam APBD perubahan, dan alokasi untuk pembiayaan penanganan bencana Merapi,” kata Harda.

Baca Juga: Yakin akan Raih Kemenangannya di Pilpres AS, Joe Biden Minta Pendukungnya untuk Tenang dan Sabar

“Termasuk biaya hidup warga yang harus mengungsi dan lainya. Intinya kami siap untuk penanganan bencana erupsi Gunung Merapi,” tambahnya.

Joko Supriyanto sebagai Pelaksana Kepala BPBD Kabupaten Sleman mengatakan bahwa pihaknya siap dalam upaya penanggulangan dan penanganan bencana erupsi Gunung Merapi.

Semua telah tertuang dalam Kontijensi Penanganan Bencana Erupsi Gunung Merapi yang telah disusun beberapa waktu lalu.

“Saat ini kamu juga sudah menyiapkan barak-barak pengungsian untuk mengantisipasi adanya peningkatan status siaga Gunung Merapi,” kata Joko.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Hari Ini, 6 November 2020: akan Terjadi Hujan Petir di Sore Hari

Sasaran warga yang harus diungsikan pada level status siaga ini yakni lansia, ibu hamil, anak-anak, penyandang difabel, dan warga rentan lainya.

Tempat wisata di lereng Gunung Merapi juga sudah ditutup yang berada pada jarak kurang dari 5 kilometer dari puncak gunung.

Joko mengatakan, untuk dusun yang harus dikosongkan karena berjarak kurang dari 5 kilometer meliputi Dusun Kalitengaj Lor di Kalurahan Glagaharjo, Dusun Kaliadem Lama di Kalurahan Kepuharjo, dan Dusun Pelemsari Lama di Kalurahan Umbulharjo, semuanya di Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan.

“Saat ini di Kaliadem Lama sudah tidak ada penghuni, kemudaian di Pelemasri hanya ada beberapa bangunan, dan dua KK, kami cek isinya ternak. Namun dua KK ini sudah mempunyai hunian tetap di bawah yang lebih aman,” kata Joko.

Baca Juga: Balas Cuitan Klaim Kemenangan Trump, Warganet Indonesia: yang Kalah Jadi Menhan

Barak di Glagaharjo memiliki kapasistas 300 orang, karena sedang adanya wabah Covid-19 maka maksimal hanya boleh diisi 120 orang.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler