Vaksinasi Covid-19 Segera Digelar, Wiku Adisasmito Minta Masyarakat Sabar dan Semakin Cermat

23 Oktober 2020, 09:29 WIB
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. //Covid.go.id


PR TASIKMALAYA - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito meminta masyarakat bersabar dan cermat dalam memilah informasi perkembangan penanganan Covid-19.

"Jadi pemberitahuan aspek vaksinasi yang bersinggungan dengan masyarakat akan didiseminasikan secara transparan, secara bertahap, sehingga jika belum diumumkan secara gamblang oleh pemerintah, maka hal tersebut masih dalam tahap perumusan.ujar Wiku menjawab pertanyaan media dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis 22 Oktober 2020.

Wiku menjelaskan akan memastikan bahwa informasi publik yang disampaikan itu betul-betul akurat.

Baca Juga: Dua Orang Saksi Suap Walikota Tasikmalaya Diperiksa KPK, Salah Satunya Ibu Rumah Tangga

Wiku menyampaikan pemerintah masih menyelesaikan tahapan pengembangan uji klinis fase 3 yang dilakukan di Universitas Padjajaran di Bandung, Jawa Barat.

Dalam pengembangan vaksin, Wiku menjelaskan ada beberapa tahapan yang harus dilalui.

Tahap pertama, pengembangan vaksin ialah melakukan penelitian dasar. Di mana ilmuwan menelusuri mekanisme potensial berdasarkan ilmu sains dan biomedis.

Tahap kedua, ialah Uji Praklinik. Tahap ini untuk memastikan bahwa vaksin yang dibuat dilakukan pengujian terhadap sel dan dilanjutkan dengan hewan percobaan.

Baca Juga: Konflik Laut China Selatan Semakin Memanas, Indonesia Kuatkan Perlindungan Perairan Natuna

Tujuannya untuk mengetahui keamanan vaksin sebelum diujicobakan kepada manusia.

"Proses ini kita ingin memastikan bahwa sel-sel atau badan sel yang dimatikan dari virus ini diambil dan dimodifikasi supaya bisa menjadi bahan vaksin yang tepat sebelum diuji pada uji Preklinis," kata Wiku.

Setelah uji Praklinik berhasil, maka dilanjutkan uji klinis fase 1. Para ilmuwan memastikan sampel vaksin minimal 100 vaksin, yang diujicobakan pada manusia untuk memastikan keamanan pada manusia.

Serta menilai farmakokinetik dan farmakodinamik. Dalam uji klinis fase 1 juga untuk menentukan rentang dosis aman untuk manusia.

Baca Juga: Program Vaksinasi Direncanakan Mulai November Mendatang, IDI: Jangan Tergesa-gesa

Selanjutnya masuk uji klinis fase 2. Fase ini menggunakan sampel vaksin antara 100 sampai dengan 500 orang.

Setelah lulus fase 2, maka masuk uji klinis fase 3. Di mana fase ini melakukan uji coba dengan melibatkan sampel minimal 1000 - 5000 orang untuk menilai dan memastikan keamanan, efektifitas dan manfaat yang didapatkan melebihi risiko penggunaan pada populasi yang lebih besar.

"Apabila fase 3 ini tuntas dan hasilnya memuaskan. Maka akan masuk fase berikutnya, yaitu fase persetujuan. Fase persetujuan ini kita pastikan vaksin mendapatkan persetujuan dari lembaga pengawas obat dan makanan serta kesehatan," jelas Wiku.

Terakhir, ia juga menginformasikan tentang sejarah perkembangan virus corona yang sudah ada sejak dekade tahun 1960-an.

Baca Juga: Polda Metro Jaya akan Kembali Menggelar Operasi Zebra, Catat Tanggalnya!

Sampai saat ini, virus tersebut sudah tercatat sebanyak 7 jenis. Jenis terbaru yang ditemukan ialah jenis virus Sars-Cov2 yang menyebabkan Covid-19.

"Penting untuk diketahui, sampai saat ini belum ada negara di dunia yang sudah memproduksi vaksin Covid-19 secara massal. Indonesia terus melakukan upaya pengadaan vaksin ataupun memproduksi vaksin secara mandiri,” jelas Wiku.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Covid.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler