PR TASIKMALAYA - Aksi penyampaian pendapat soal UU Cipta Kerja disampaikan mahasiswa dan buru di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.
Nampak, kelompok massa yang didominasi anak-anak itu sempat memancing emosi para petugas keamanan saat jalannya aksi demonstran mahasiswa dan buruh.
Namun, setelah aksi demonstrasi dilakukan, mereka sempat meminta air dan rokok kepada TNI AL yang bertugas untuk mengamankan demonstran.
Baca Juga: Hadapi Hidrometeorologi, BNPB Imbau Masyarakat Terapkan Mitigasi Bencana
"Pak haus pak, bagi air pak," kata salah seorang dari kelompok massa.
"Pak bagi rokok pak," ujar salah seorang lainnya.
Menyikapi permintaan itu, salah satu petugas keamanan dari Korps Marinir TNI AL, meminta petugas lainnya untuk memberikan minuman kepada anak-anak tersebut.
Baca Juga: Ditolak Mendarat di Indonesia, ini Kemampuan Canggih Pesawat P-8 Poseidon Milik AS
"Mau minum? Aparat tolong beri mereka air dari pinggir. Tapi jangan anarkis," ujar personel Marinir yang memimpin anggotanya dari mobil komando.
Akan tetapi, untuk permintaan rokok tidak dipenuhi.
"Kami tidak ada yang merokok. Jadi tidak ada rokok. Sudah harap pulang kawan-kawan," jawab personel Marinir.
Baca Juga: Kementerian Agama Siap Dukung UMKM Sediakan Produk Halal
Usai memberikan minuman itu, massa diminta membubarkan diri.
Sebelumnya, sekitar pukul 17.30 WIB, sekelompok massa kategori anak-anak masih berkumpul di depan pembatas kawat berduri yang membentang menutupi jalan Medan Merdeka Barat.
Kemudian, sekitar pukul 17.45 WIB, pasukan Marinir membubarkan mereka, karena telah mendekati batas waktu maksimal penyampaian pendapat di muka umum pada pukul 18.00 WIB.
Baca Juga: Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Fadli Zon: Beban Rakyat dan Negara Kian Berat
Alhasil, massa membubarkan diri dengan kondusif, tanpa adanya gesekan dan perlawanan.***