Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Fadli Zon: Beban Rakyat dan Negara Kian Berat

- 21 Oktober 2020, 06:30 WIB
Tangkapan layar Prangko seri Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin yang diluncurkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Tangkapan layar Prangko seri Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin yang diluncurkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Jakarta, Rabu (19/8/2020). /Fransiska Ninditya/pri./

PR TASIKMALAYA - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin memasuki satu tahun masa kepemimpinan pada Senin, 19 Oktober 2020 lalu.

Hal tersebut menjadi perbincangan warganet, tidak terlepas dari berbagai isu yang berkaitan dengan penegakan hukum, ekonomi, infrastruktur, inovasi, hubungan luar negeri dan
sektor-sektor dalam dunia  ketatanegaraan lainnya.

Tak dapat dipungkiri, hingga saat ini terdapat banyak catatan positif selama masa pemerintahan Jokowi dalam masa jabatan Presiden keduanya ini.

Baca Juga: Simak! Berikut ini Rutinitas Pagi Hari yang Mempengaruhi Kecantikan Kulit

Namun demikian, Wakil Ketua Partai Gerindra, Fadli Zon ikut berkomentar setahun masa kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf lewat sebuah utas di akun Twitter pribadinya.

Utas bertajuk 'Setahun Jokowi-Ma’ruf, Beban Rakyat Dan Negara Kian Berat' itu diunggah pada Selasa, 20 Oktober 2020 lewat akun Twitter @fadlizon.

Dalam utas tersebut, Fadli Zon menyorot beberapa permasalahan dalam masa kepemimpinan Joko Widodo yang menurutnya mengalami kemunduran.

Baca Juga: Ada 1.648 Kasus WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri, 309 Orang Masih Jalani Perawatan

“Kalau diminta menilai perjalanan setahun terakhir, apalagi enam tahun terakhir, tanpa bermaksud melebih-lebihkan, cukup jelas saya melihat ada banyak sekali kemunduran yg telah kita alami," tulisnya.

Ia menilai, masa kepemimpinan Jokowi memiliki beban berat yang sekurang-kurangnya terlihat dari beberapa poin utama meliputi beban utang, beban hukum, beban perpecahan.

Dalam poin utang negara, Fadli Zon menyebut bahwa beban utang negara Indonesia saat ini sangat berat.

Baca Juga: Revisi UU KPK Sudah Berlaku Satu Tahun, Perpres Pelaksanaan Supervisi Belum Terbit

“Mengutip laporan Bank Dunia, "International Debt Statistics 2021” utang luar negeri Indonesia saat ini menempati urutan ke-6 tertinggi di antara negara-negara berpendapatan menengah dan rendah," lanjut Fadli.

Saat ini, jumlah utang luar negeri Indonesia lebih dari US$402 miliar, jauh lebih besar dibandingkan utang Argentina, Afrika Selatan, ataupun Thailand.

Lebih lanjut, Fadli menjeleskan dengan jumlah utang yang sangat fantastis tersebut, pemerintah juga telah menerbitkan Global Bond sebesar US$4,3 miliar dengan tenor 30 tahun.

Baca Juga: Dua Wilayah di Jabar Masih Zona Merah, Ridwan Kamil: Mari Disiplin Sambil Menunggu Vaksin

Artinya, utang ini akan jatuh tempo pada tahun 2050. Hal tersebut tentunya menjadi beban yang berat untuk generasi penerus bangsa Indonesia.

Pada utas tersebut, Fadli juga menyorot urusan maslaah penegakan hukum yang menunjukkan kerusakan tatanan Hukum Indonesia.

Termasuk di dalamnya membahas produk-produk hukum kontroversial yang disahkan dalam pPemerintah Jokowi, seperti yang masih jadi polemik adalah Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x