Sikap Menjadi Pemilih yang Aktif dalam Menyukseskan Pilkada Wonogiri

15 Oktober 2020, 12:51 WIB
Pj Ketua Umum DPP LDII Ir. H. Chriswanto Santoso dalam acara pembekalan organisasi DPD LDII Wonogiri.* //LDII

PR TASIKMALAYA – Tahun politik di 2020 akan diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu), Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di berbagai daerah.

Salah satunya Kabupaten Wonogiri yang akan melaksanakan Pilkada di 2020 ini.

DPD (Dewan Pimpinan Daerah) LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) menggelar sarasahean, dan pembekalan organisasi pada 14 Oktober 2020.

Baca Juga: Vaksin Merah Putih Segera Diproduksi, Menristek: Kebutuhan Jangka Panjang

Pembekalan ini juga untuk menerima arahan, dan pembekalan dari DPP LDII  dalam menyikapi Pilkada serentak, khususnya di Kabupaten Wonogiri.

Acara tersebut menghadirkan Pj Ketua Umum DPP LDII Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc., dan Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Prof. Dr. H Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum,. yang juga Guru Besar Sejarah Universitas Diponegoro.

Dalam pertemuan itu, Chriswanto Santoso menegaskan dalam Pemilu maupun Pilkada, LDII menganut sikap politik netral, dan aktif.

Baca Juga: Terdakwa Jiwasraya Divonis Seumur Hidup, Kuasa Hukum: Keputusan Hakim untuk Menyenangkan Publik

Sikap aktif, menurut Chriswanto, warga LDII didorong menyalurkan aspirasi politiknya, mereka dilarang golput (Golongan putih/tidak memilih), dan turut menyukseskan Pemilu atau Pilkada

“Termasuk di Wonogiri. Kami menegaskan secara lembaga LDII tidak berafiliasi atau mendukung partai politik tertentu.

“Warga LDII saya harapkan dapat memilih kepala daerah yang berintegritas untuk melaksanakan program kerjanya untuk memajukan Wonogiri,” kata Chriswanto sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Kamis, 15 Oktober 2020 dari laman DPP LDII.

Baca Juga: Kemensos Percepat Program Penyaluran Bantuan Sosial Beras

Chriswanto mengingatkan, Pilkada Wonogiri merupakan proses demokrasi, untuk menghasilkan pemimpin yang langsung dipilih oleh rakyat.

Mereka yang terpilih, akan menjalankan program kerjanya selama lima tahun.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Singgih Tri Sulistiyono mengatakan LDII di Wonogiri telah menjadi salah satu ormas terbesar selain Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.

Baca Juga: Soal Vaksin Covid-19, Pemerintah Hanya Beli Bahan Baku dan Diproduksi di Indonesia

“LDII telah menjadi bagian dari Islam arus utama di Wonogiri. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya 15 warga LDII yang dikukuhkan sebagai pengurus MUI Kabupaten Wonogiri pada 16 September 2020,” ucap Singgih.

Jumlah itu mewakili 30 persen dari seluruh anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Wonogiri.

Menurut Singgih, dengan menjadi bagian MUI, LDII dapat meneruskan platform organisasi. Untuk memperjuangkan NKRI yang nasionalis religius.

Baca Juga: Kabupaten Cirebon Raih Standar WHO dalam Penanganan Covid-19

“Negara yang nasionalis religius menjadi komitmen berdirinya Indonesia. Dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, yang memungkinkan umat Islam bisa melaksanakan kebebasan beribadah demikian pula dengan agama lainnya,”  tambahnya.

Eksistensi LDII sebagai bagian Islam arus utama, harus diakui perubahan sikap,

“LDII kini dianggap menjadi mitra, dalam membangun karakter bangsa yang nasionalis religius,” tutur Singgih.

Baca Juga: Kemendikbud Buka Pendaftaran Program Guru Penggerak Gelombang 2, Cek Disini!

Singgih berharap, pengurus LDII yang juga menjadi pengurus MUI mampu membumikan Islam sebagai rahmatan lil alamin.

“Pengurus LDII yang jadi bagian MUI di Kabupaten Wonogiri harus bisa menjadi pengayom dan penyejuk,” ujar Singgih.

Hikmah Alquran dan Alhadits, menurut Singgih, tak hanya dirasakan warga LDII namun juga seluruh masyarakat Wonogiri.

Baca Juga: Demonstran Bawa Batu hingga Golok, Yusri: Mereka Tidak Mengerti Datang Mau Apa

“Mereka harus menjadi solusi atas kegelisahan warga dalam menghadapi permasalahan kehidupan sehari-hari,” ucapnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: LDII

Tags

Terkini

Terpopuler