Network
PR TASIKMALAYA - Usai resmi mengajukan surat pengunduran diri, Ferdinand Hutahaean mengaku ada kader Partai Demokrat lain yang ingin mundur.
"Saya kaget juga ada yang WA, juga menyatakan mundur dari Demokrat," kata Ferdinand sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RRI.
Menanggapi hal tersebut, Ferdinand mengungkap, dirinya berusaha menahan kader tersebut untuk tidak mengikuti jejaknya, sebab, setiap politisi memiliki jalannya masing-masing.
Baca Juga: Kunjungi Kota Depok, Ridwan Kamil Tinjau Drainase hingga Sosialisasikan 3M
"Saya kecewa juga, saya tahan mereka, jangan ikuti saya, makanya saya kirim caption, jalanku bukan jalan mu, jalanmu bukan jalan ku. Supaya kawan-kawan yang mungkin bersimpati degan saya jangan mengikuti saya," ungkapnya.
Sebelumnya Ferdinand mengungkapkan, pengunduran dirinya bukan tanpa sebab, namun sudah difikirkan setidaknya sejak satu bulan terakhir.
Ia menjelaskan, alasan sebenarnya adalah berkaitan dengan perbedaan prinsip politik, yang berpuncak pada perbedaan pendapat tentang UU Omnibus Law yang kini masih menjadi kontroversi.
Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Untuk Referensi Makanan hingga Kecantikan
Ferdinand mengatakan, sebelum UU Ciptaker, ada perbedaan prinsip lain yang berbeda dengan pengurus-pengurus inti di DPP yang lain. Ia menyebut, seperti persoalan Tenaga Kerja Asing dan BBM.
"Tidak mungkin saya bertahan karena akan menjadi konflik di dalam karena kalau saya bertahan dengan apa yang saya yakini.
"Dan kemudian selalu berbeda dengan kawan-kawan pengurus inti tentu tidak elok. Ini bukan proses yang ujug-ujug, bukan tiba-tiba," jelasnya.
Baca Juga: Polres Majalengka Tangkap Penyalahguna Narkotika, Kapolres: Pelaku Pasrah
Atas pengunduran diri itu, Partai Demokrat menyatakan telah menerima suratnya. Yang menyatakan telah mengundurkan diri sebagai pengurus dan sekaligus sebagai kader Partai Demokrat.
"Dengan telah diterimanya surat pengunduran diri ini, maka kami melanjutkan dengan proses administrasi sesuai dengan mekanisme yang berlaku di internal Partai Demokrat," kata Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Ossy Dermawan dalam keterangan resminya.***
