PR TASIKMALAYA - Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Edi Suharto mengungkapkan, percepatan penyaluran program Bantuan Sosial Beras (BSB) di tengah Covid-19 harus segera dioptimalkan.
Sebab, dari hasil evaluasi, realisasi anggaran program ini baru terserap 21 persennya saja atau Rp 1.116.758.647.620. Sementara total anggaran yang dikucurkan untuk BSB mencapai Rp 5.260.847.042.
"Namun demikian kami mencatat realisasi penyaluran masih belum mencapai target yang diharapkan," ujar Edi dalam sambutannya di rapat agenda Evaluasi dan Percepatan Penyaluran Bantuan Sosial Beras di Jakarta, Rabu 14 Oktober 2020.
Baca Juga: Cegah Bencana Buruk, BNPB Imbau Masyarakat Jaga Alat Pendeteksi Dini
Dalam paparannya, Edi mengatakan, masih ada sebanyak 53 Kabupaten/Kota di Indonesia yang masih 0 persen dalam realisasi program ini.
"Contoh di Jawa Timur ini ada Probolinggo, ada Lampung, ada Kalimantan Tengah, Barito. Di Lampung juga ada Mesuji, juga ada Papua Barat.
"Tetapi juga ada daerah yang justru ada di pulau jawa harus mendapat perhatian. Justru di Jawa Timur, madura," ungkapnya.
Baca Juga: Ribuan Ton Pupuk Subsidi Tambahan Diterima Petani Klaten
Lebih lanjut, Edi menyebut, percepatan ini memerlukan sinergi semua pihak terutama Bulog dengan pihak transporter, yakni PT BGR (Bhanda Ghara Reksa) Logistic dan DNR.
Meski di sisi lain dia juga tak menampik situasi pandemi saat ini juga ikut menghambat penyaluran program ini.