Kemenag Minta BNPT Pastikan Data 198 Pesantren Terafiliasi Terorisme: Terdaftar atau Tidak

4 Februari 2022, 10:50 WIB
Ilustrasi - Kemenag meminta klarifikasi dari BNPT untuk memastikan ulang perihal data pesantren yang terafiliasi terorisme. /pixabay/kalhh

PR TASIKMALAYA - Kementerian Agama (Kemenag) meminta klarifikasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk memastikan perihal data 198 pesantren yang terafiliasi terorisme.

Permintaan klarifikasi BNPT soal data pesantren terafiliasi terorisme, disampaikan oleh Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani pada Kamis, 3 Februari 2022.

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Ali Ramdhani mengungkapkan, BNPT perlu klarifikasi data pesantren terafiliasi terorisme terdaftar atau tidak.

"Karena itu kami perlu klarifikasi dengan BNPT, untuk memastikan data itu apakah semuanya pesantren yang terdaftar atau tidak," ucap Ali Ramdhani seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Baca Juga: Munarman Diancam Hukuman Mati, Ali Syarief Singgung Jeratan Belanda untuk Presiden Soekarno

Menurut Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Ali Ramdhani, BNPT perlu klarifikasi juga untuk memastikan semua lembaga, yang terafiliasi terorisme dalam data itu merupakan pesantren.

"Verifikasi perlu dilakukan untuk memastikan bahwa nama-nama lembaga, dalam data BNPT tersebut adalah pesantren," lanjut Ali Ramdhani.

Selain itu, klarifikasi juga terkait data pesantren terafiliasi terorisme di BNPT memiliki izin terdaftar dari Kemenag atau tidak.

"Dan mengidentifikasi apakah nama yang terdata BNPT itu, adalah pesantren yang memiliki izin terdaftar dari Kemenag," lanjutnya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gaya Tarian Mana yang Ingin Kamu Lakukan? Ungkap Jenis Hubungan yang Kamu Butuhkan

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam, Waryono Abdul Ghafur mengungkapkan bahwa tidak semua data BNPT tersebut termasuk kategori pesantren.

"Faktanya dari sejumlah nama yang disebut BNPT, setelah kami cek tidak semua masuk kategori pesantren," ucap Waryono.

Waryono mengungkapkan, sejarah perjuangan bangsa tidak lepas dari kontribusi pesantren, karena banyak pahlawan yang lahir dari sana, yang lekat dengan semangat nasionalisme.

"Makanya kami koordinasi lebih lanjut dengan BNPT, agar ada kesamaan data," lanjut Waryono.

Baca Juga: Pesawat Susi Air Diusir dari Hanggar Malinau Terkait Selesai Kontrak, Nadine Kaiser: Bukan Sekedar Bisnis

Menurut Waryono, orang tua santri harus selektif saat akan menitipkan anaknya di sebuah pesantren.

"Jangan over generalisasi juga," kata Waryono.

Orang tua harus memastikan pesantren yang dipilih, merupakan lembaga pendidikan yang diatur dalam regulasi.

"Ada ribuan pesantren yang bisa menjadi pilihan terbaik, buat pendidikan anak-anak Indonesia," lanjutnya.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler