PR TASIKMALAYA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa penularan Covid-19 varian Delta telah terjadi secara merata di seluruh Indonesia.
Kemenkes menyatakan kondisi meratanya penularan Covid-19 varian Delta ini berdasarkan hasil penelitian spesimen.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi pada hari Minggu, 1 Agustus 2021.
"Varian Delta mendominasi 86 persen spesimen yang dilakukan sequencing dalam 60 hari terakhir," terangnya.
Menurut Siti Nadia Tarmizi, penularan ini terjadi di 24 provinsi, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.
"Sehingga dapat dikatakan persebaran ini hampir merata di seluruh Indonesia," tambahnya.
Baca Juga: Emosi Apa yang Anda Lihat pada Pria di Gambar? Tes Kepribadian ini Ungkap Banyak Tentang Dirimu!
Siti Nadia Tarmizi juga mengungkapkan bahwa jejaring laboratorium genomic sequencing masih terus berusaha mencari pola penularan Covid-19 di Indonesia.
Jejaring laboratorium genomic sequencing adalah metode pengurutan genom guna memetakan mutasi virus dengan pengawasan Litbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan).
Sepanjang bulan Januari 2020 sampai dengan 28 Juli, Indonesia telah menyerahkan 3.651 laporan dari hasil pengurutan genom ke database global.
Dari empat varian virus Corona, tiga di antaranya wajib untuk diwaspadai, yaitu varian Delta, Alfa, dan Beta.
Menurut Siti Nadia Tarmizi, laporan itu harus menjadi perhatian seluruh pihak karena kemungkinan penyebaran Covid-19 varian baru masih sangat tinggi.
"Kami juga lakukan percepatan vaksin untuk menaikkan imunitas tubuh," katanya.
Baca Juga: Berakhir Hari ini, Pandu Riono Minta Jokowi Perpanjang Lagi PPKM Level 4
Vaksinasi juga mengurangi risiko tertular, sakit berat, hingga risiko kematian bagi pasien Covid-19.
Siti Nadia Tarmizi pun meminta kesediaan masyarakat untuk terlibat dalam proses pencegahan penyebaran ini.
Bukan hanya mencegah, tapi juga menghentikan dengan cara menerapkan protokol kesehatan.
Salah satu pencegahan penyebarannya ialah bagi yang dinyatakan positif Covid-19 untuk segera melapor kepada petugas setempat.
"Agar dapat dipantau dan dihubungkan dengan akses kesehatan," tandasnya.***