PR TASIKMALAYA – Muannas Alaidid menanggapi pernyataan dan sikap dari Refly Harun.
Refly Harun menyebutkan bahwa meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak jabatan Presiden menjadi tiga periode.
Disebutkan Refly Harun, jika ada kesempatan maka Jokowi akan berubah pikiran, karena menurutnya itu sebagai hal wajar manusiawi.
Pernyataan Refly Harun menurut Muannas Alaidid terlalu memaksa dan berusaha untuk menggoda.
Padahal menurut Muannas Alaidid bahwa Jokowi telah menolak dengan jelas.
Pernyataan ini disampaikan Muannas Alaidid dalam cuitan Twitter @muannas_alaidid pada Minggu, 14 Maret 2021.
“Sudah jelas Jokowi menolak kok kalian goda dan paksa,” tanya Muannas Alaidid seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @muannas_alaidid.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini juga menyinggung soal wata Refly Harun yang menyatakan hal tersebut.
Muannas Alaidid membandingkanya dengan pernyataan dari Bambang Widjojanto.
Selain itu, mencoba akan bertanya pada Bambang Widjojanto bahwa watak Refly Harun ini juga mengandung unsur tuduhan brutalitas demokrasi atau tidak.
“Coba tanya Bambang, watak Refly seperti ini sudah bisa dituduh brutalitas demokrasi belum?” ujar Muannas Alaidid.
Diketahui sebelumnya, Refly Harun mengomentari pernyataan dari Amien Rais soal Jokowi yang akan maju tiga periode, sebab menghadapi amandemen UU 1945 termasuk pasal masa jabatan Presiden.
Refly Harun merasa wajar jika masyarakat mulai menduga –duga bahwa Jokowi akan maju di 2024.
Meskipun dirinya mengaku bahwa Jokowi pernah menolak dan tidak ingin menjabat untuk tiga periode.***