PR TASIKMALAYA - Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono masih enggan menyampaikan secara gambling soal penyakit yang diderita Ustaz Maaher atau Soni Eranata, hingga akhirnya meninggal dunia.
Dalam keterangannya, Irjen Pol Argo Yuwono menyampaikan bahwa alasan kepolisian tidak mengungkap penyakit yang diderita Ustadz Maaher, karena penyakit tersebut terlalu sensitif.
"Saudara Soni Ernata meninggal, ini karena sakit meninggalnya," ujar Irjen Pol Argo Yuwono dalam konferensi pers yang disampaikannya pada Selasa, 9 Februari 2021 sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.
"Saya tidak bisa menyampaikan sakitnya apa karena ini adalah sakit yang sensitif ya," sambungnya.
Lebih lanjut, Argo juga menyebut bahwa alasan tidak diungkapkannya riwayat penyakit Ustadz Maaher berdasarkan pertimbangannya menjaga nama baik keluarga almarhum.
"Ini bisa berkaitan dengan nama baik keluarga almarhum. Jadi kita tidak bisa sampaikan secara jelas dan gamblang sakitnya apa karena penyakitnya adalah sensitif, ini masalahnya," terangnya.
Baca Juga: Simak! Berikut Daftar Wilayah Prioritas yang Berlakukan PPKM Mikro, Tempatmu Salah Satunya?
Argo bahkan menyebut bahwa jika seandainya pihak kepolisian membuka secara gamblang penyakit yang diderita Ustaz Maaher maka akan mencoreng nama baik keluarga.
"Bisa membuat nama baik keluarga juga tercoreng," tambah Argo.
Sehingga di akhir keterangannya, Argo kembali menegaskan bahwa yang jelas Ustadz Maaher meninggal karena sakit. Hal tersebut dikuatkan dengan keterangan pihak dokter.
Baca Juga: Singgung Kasus Jiwasraya, Anggota Komisi VI DPR: Sita Harta Pelaku dan Kembalikan ke Negara!
"Yang terpenting bahwa dari keterangan dokter dan dari perawatan-perawatan yang ada bahwa saudara Soni Ernata ini sakit," tukasnya.
Diketahui sebelumnya, Ustaz Maaher At-Thuwailibi dikabarkan telah meninggal di Rutan Bareskrim Polri pada Senin 8 Februari 2021 pukul 19.00 WIB.
Adapun berdasarkan informasi yang beredar, Ustaz Maaher meninggal dunia setelah menderita sakit keras sejak beberapa waktu terakhir.
Baca Juga: Bertepatan Hari Pers Nasional 2021, Fadli Zon: Mari Awasi Kekuasaan Demi Demokrasi Kita
Beberapa waktu sebelum akhirnya merenggut nyawa, kuasa hukum Ustaz Maaher mengaku bahwa pihaknya sempat berusaha untuk meminta kliennya dirujuk, sehingga mendapat perawatan di RS Swasta.
Permohonan itu disampaikan karena kondisinya yang semakin mengkawatirkan.
Diketahui sebelumnya, Ustaz Maaher sebelumnya menjadi tersangka atas kasus dugaan penghinaan terhadap ulama kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) Habib Luthfi bin Yahya.
Ustaz Maaher ditahan di Rutan Bareskrim Polri setelah menjadi tersangka kasus ujaran kebencian di media sosial, dan ditangkap pada 4 Desember 2020 lalu. ***