AS Beri Bantuan, Ridwan Saidi: Jangan Sampai Pejabat ke Luar Negeri Bawa Celengan Masjid

30 November 2020, 11:41 WIB
RIDWAN Saidi memberikan tanggapan atas bantuan Rp 28,3 triliun yang diterima Indonesia dari Amerika Serikat.* //Tangkapan layar YouTube Refly Harun

PR TASIKMALAYA – Politikus dan Budayawan Ridwan Saidi mengomentari kunjungan Luhut Binsar Pandjaitan ke Amerika Serikat tempo lalu.

Komentar tersebut dilontarkan Ridwan Saidi karena Luhut berhasil memenangkan hati Amerika Serikat untuk memberikan bantuan sebesar Rp 28,3 triliun.

Padahal menurutnya, jika melihat situasi Indonesia saat ini, sulit bagi Indonesia untuk mendapatkan bantuan.

Baca Juga: Bahas Ekonomi dan Keuangan Syariah, Gubernur BI Berharap Indonesia jadi 'Player' Dunia

“Ekonomi kita berat, nggak ada orang mau kasih pinjam. Cuman beruntung, Menteri Luhut Binsar Pandjaitan waktu ke Amerika beberapa minggu lalu, beliau dikasih bansos dapet dari Trump,” ujarnya dalam kanal YouTube Refly HaruN, Senin, 30 November 2020.

Ridwan Saidi juga menyinggung, kondisi Indonesia yang banyak terjadi korupsi. Kondisi tersebut dinilainya mempersulit Indonesia untuk mendapatkan bantuan.

Bahkan, Ridwan Saidi menyindir jangan sampai pejabat Indonesia jika ke luar negeri membawa celengan masjid.

Baca Juga: Minta Pemerintah Tanggapi Video Pengajian Abuya, Fadli Zon: Jangan Cari Kesalahan Habib Rizieq

“Jangan sampai lah nanti pejabat ke luar negeri bawa tromol/celengan mesjid. Faktanya partai ini banyak yang korupsi,” pungkasnya.

Sebelumnya, The US International Development Finance Corporation (DFC) yang merupakan perusahaan pembiayaan Amerika Serikat, memberikan suntikan dana investasi sebesar Rp28,3 Triliun.

Dana tersebut akan digelontorkan melalui Sovereign Wealth Fund (SWF) yang merupakan Lembaga Pengelola Investasi Indonesia.

Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Capai Rekor Baru, Musni Umar: yang Diributin HRS

Info tersebut disampaikan oleh Luhut Binsar Panjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi di dalam keterangan tertulisnya.

“Kerja sama itu juga dinilai akan memperkuat ikatan ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia. DFC juga akan bekerjasama dengan mitranya di Jepang, Uni Emirat Arab, dan Singapura untuk berinvestasi di dana abadi Indonesia itu,” ujar Luhut dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Anatra.

Pemerintah Indonesia pada tahap awal akan mendapatkan gelontoran dana sebesar 5 miliar dolar AS ingga 6 miliar dolar AS untuk dana abadi tersebut.

Baca Juga: HRS Diminta Kooperatif, Mahfud MD: Jika Merasa Sehat, Penuhi Panggilan Aparat

Selanjutnya, dana tersebut akan digunakan untuk enam sektor pembangunan yang terdiri dari kesehatan, pertanian, infrastruktur, hingga pembangunan ibu kota.

Investasi yang dilakukan DFC ke Indonesia, setidaknya dapat menjadi penarik bagi investasi lainnya di Indonesia.

Sehingga, sektor swasta AS akan tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, yang mana Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pasar ekonomi yang besar.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler