"Saya sih tadinya coba-coba saja, kan tahunya sekarang toko-toko selain sembako ditutup, tapi banyak tetangga yang bilang sekarang sudah bisa, makanya saya kesini dan ternyata memang bisa karena banyak toko yang buka," katanya.
Selain Imas, hal yang sama juga disampaikan Hendi warga Cikiara Kelurahan Panglayungan Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Menurut Hendi, walau dia tau saat ini lagi PSBB, tapi dia terpaksa berbelanja untuk keperluan lebaran, salah satunya pakaian.
Baca Juga: Cegah Stres Selama Masa Pandemi, Berikut Saran dari Praktisi Terapi Bermain dan Seni
"Anak mah pak tidak tahu PSBB tidak tahu ngga, yang jelas setiap lebaran pasti nagih pakaian baru, apalagi anak saya yang paling kecil sekarang baru belajar puasa dan kalau tamat minta dihadiahi pakaian baru," katanya.
Sementara itu, salah seorang pemilik toko yang tidak bersedia disebutkan namanya mengaku, dirinya terpaksa membuka tokonya karena tidak mau menanggung kerugian yang cukup besar akibat ditutupnya toko.
"Bukan untuk cari untung pak Ramadhan sekarang mah, sudah mah pembelinya juga jarang, terus toko juga harus tutup, sementara barang tetap harus dibayar ke distributor, bingung lah pokokna mah," katanya.
Baca Juga: Idulfitri di Tengah Pandemi, Berikut Aplikasi untuk Bikin Silaturahmi Digital Lebih Berkesan
Tidak hanya di pusat kota, keramaian juga terlihat di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Tasikmalaya.
Bahkan sejumlah pedagang mengaku, sejak pemberlakuan PSBB, mereka tidak pernah berjualan sesuai yang diharuskan pemerintah, dengan kata lain mereka tetap berjualan secara normal.