Menlu Armenia dan Azerbaijan bertemu di Jenewa, Selesaikan Konflik di Nagorno-Karabakh

- 31 Oktober 2020, 07:10 WIB
Wilayah Armenia dan Azerbaijan
Wilayah Armenia dan Azerbaijan //Google Maps

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Kamis bahwa Turki, yang telah menuntut peran yang lebih besar, harus berada di antara negara-negara yang terlibat dalam pembicaraan untuk mengakhiri pertempuran.

Baca Juga: Diduga Gabung ISIS, Indonesia Dikabarkan Bakal Deportasi 3 Orang Uighur ke Tiongkok

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, berbicara kepada wartawan pada hari Jumat, 30 Oktober 2020 mengatakan pasukan penjaga perdamaian akan memasuki zona konflik hanya dengan persetujuan dari Armenia dan Azerbaijan.

Untuk diketahui, Nagorno-Karabakh secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi dihuni dan dikendalikan oleh etnis Armenia.

Sekitar 30.000 orang tewas dalam perang 1991-94 di wilayah tersebut.

Armenia, seperti Azerbaijan, menganggap wilayah itu sebagai bagian dari tanah air bersejarahnya dan mengatakan penduduk di sana membutuhkan perlindungannya.

Azerbaijan menolak solusi apa pun yang akan membuat orang Armenia mengendalikan daerah kantong itu.

Tiga gencatan senjata gagal menghentikan pertempuran terbaru, yang terakhir ditengahi di Washington Minggu lalu oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Baca Juga: Vaksinasi Masih Dalam Tahap Persiapan, Keberhasilan Dinilai Berada di Tangan Masyarakat

Mengonfirmasi keikutsertaannya dalam pembicaraan, misi AS di Jenewa mengatakan Amerika Serikat terus menyerukan kepada Armenia dan Azerbaijan untuk berhenti menargetkan wilayah sipil dan untuk melaksanakan komitmen yang telah disepakati untuk gencatan senjata.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x