PR TASIKMALAYA – Armenia dituduh telah mencoba menyerang jaringan pipa gas dan minyak milik Azerbaijan, Rabu, 14 Oktober 2020.
Selain itu, Azerbaijan memperingatkan akan adanya tanggapan yang serius dari negaranya.
Hal itu juga terkait ketegangan yang meningkat tajam di sekitar wilayah gencatan senjata, yang pecah di daerah kantong pegunungan Nagorno-Karabakh.
Baca Juga: Rencana AS Jual Senjata ke Taiwan, Begini Respon Pemerintah Tiongkok
Armenia membalas dengan mengatakan pasukan Azeri ingin menguasai wilayah kecil di Kaukasus Selatan, yang diperintah oleh etnis Armenia.
Selain itu, Armenia menuduh Azerbaijan dan sekutunya Turki melakukan agresi, meskipun ada kesepakatan gencatan senjata pada hari Sabtu 10 Oktober 2020.
Retorika kemarahan tersebut mendorong Rusia untuk kembali meminta kedua belah pihak untuk memperhatikan gencatan senjata kemanusiaan di Nagorno-Karabakh.
Baca Juga: Bentuk Tekanan pada Tiongkok, AS Berencana Jual Senjata Teknologi Tinggi ke Taiwan
Nagorno-Karabakh diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.
Namun, Moskow dan Turki juga saling tuduh atas pertempuran yang telah menewaskan lebih dari 500 orang sejak 27 September itu.