Kisah Pilu Tahanan Guantanamo yang Ingin Kembali Ke Negaranya

- 22 Oktober 2020, 21:25 WIB
Ilustrasi Bendera Amerika Serikat
Ilustrasi Bendera Amerika Serikat /Pixabay / TayebMEZAHDIA

PR TASIKMALAYA- Para tahanan Guantanamo dijanjikan akan dikirim ke negara Muslim untuk direhabilitasi dan membantu mengintegrasikan mereka ke dalam masyarakat, membuka jalan menuju pekerjaan, uang, dan pernikahan, menurut pengacara dan keluarga mereka.

Namun menurut pernyataan keluarga terhadap pihak The Assosiated Press mengungkapkan ternyata yang terjadi adalah sebaliknya.

Diketahui para tahanan yang teridiri atas 18 warga Yaman dan satu orang Rusia yang menyapu Afghanistan dan Pakistan pada serangan 11 September diketahui telah mendekam dalam tahanan di Uni Emirat Arab (UEA) selama lima tahun.

Baca Juga: Dituding Tidak Berpihak pada Rakyat dalam UU Cipta Kerja, Mahfud Singgung Masalah Wewenang

Beberapa tahanan melakukan panggilan telepon sporadis dari lokasi yang dirahasiakan di UEA yang diduga merupakan penjara terkenal yang penuh dengan penyiksaan.

Beberapa tahanan membisikkan kepada keluarga mereka bahwa kehidupan di Guantanamo sangat buruk sehingga mereka berharap kembali ke negara asalnya

Saat ini diketahui adanya rencana untuk mengirim mereka ke Yaman, dimana keluarga mereka khawatir para tahanan akan diperlakukan dengan lebih buruk.

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi Berbasis Padat Karya Lewat Mangrove, Petani Bisa Dapat Rp8,5 Juta

Seorang pejabat senior pemerintah Yaman mengkonfirmasi rencana tersebut, menunggu pengaturan keamanan; seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengindikasikan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) mengetahui hal itu terjadi.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x