Korban Meninggal Dunia akibat Pandemi Covid-19 Mencapai Angka Satu Juta

- 29 September 2020, 21:37 WIB
ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /

Negara-negara di seluruh dunia sedang mengalami gelombang baru infeksi, dan para ilmuwan kini tengah berupaya lebih keras untuk menghasilkan vaksin yang efektif.

Baca Juga: Pengamat Politik: Semakin Ditekan dan Dibusuki, KAMI akan Menjadi Besar

Organisasi Kesehatan Dunia telah memperingatkan bahwa jumlah kematian di seluruh dunia dapat mencapai angka dua juta sebelum vaksin berhasil dipergunakan secara luas, bahkan bisa lebih tinggi jika tanpa tindakan bersama untuk mengekang pandemi.

“Hal ini tidak bisa dibayangkan saja tetapi, sayangnya, sangat mungkin terjadi," kata Mike Ryan, direktur eksekutif Health Emergencies Program dari WHO, dalam jumpa pers hari Jumat, 25 September 2020.

Ryan menambahkan, ada banyak tindakan yang dapat kita ambil untuk mengendalikan penyebaran penyakit, bersamaan dengan kemajuan pengobatan yang dapat menekan jumlah kematian.

Baca Juga: Kehadiran KAMI Dapat Penolakan, Gatot Nurmantyo: Koyaklah Dadaku

"Pertanyaan sebenarnya adalah apakah kita siap, secara kolektif, untuk melakukan apa yang harus dilakukan untuk menghindari angka itu.

"Apakah kita siap untuk sepenuhnya terlibat dalam pengawasan, pengujian, dan penelusuran dalam mengelola risiko kita sendiri di antara masyarakat?," ujar Ryan.

Meksiko melakukan sedikit pengujian, dan banyak orang meninggal tanpa tes - yang berarti banyak kematian akibat virus korona tidak dikonfirmasi, berkontribusi pada penurunan jumlah yang signifikan.

Baca Juga: Wawancarai Kursi Kosong, Najwa Shihab Menunggu Kehadiran Menkes Terawan

Akan tetapi, berkebalikan dari Amerika Serikat dan negara-negara lain di mana pandemi telah menewaskan puluhan atau ratusan ribu orang, di Tiongkok, tempat pandemi berasal, jumlah kematian yang dilaporkan jauh lebih rendah.

Menurut angka dari komisi kesehatan negara itu, ada 4.634 kematian dan lebih dari 85.000 kasus sejak awal pandemi, hal itu membuat Presiden AS Donald Trump buka suara.

Trump menuduh bahwa Tiongkok berusaha menutupi wabah pada tahap awal, dan bahwa Beijing serta WHO tidak bertindak cukup cepat untuk menghentikan penyebaran virus secara global.

Baca Juga: Dua Ofisial dan Empat Pemain Persebaya Positif Covid-19

Pembatasan ketat yang diberlakukan oleh pemerintah di seluruh dunia untuk mencegah penularan virus, pada saat yang sama mendatangkan malapetaka terhadap ekonomi global, merugikan pasar kerja dan bisnis di semua level.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: NBC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x