PR TASIKMALAYA - Setelah Washington mempersiapkan diri untuk menarik diplomat dari Irak setelah memperingatkan Baghdad bahwa mereka dapat menutup kedutaannya, kini hal tersebut menjadi langkah yang dikhawatirkan warga Irak dapat mengubah negara mereka menjadi zona pertempuran.
Dua sumber pemerintah Irak menyebutkan, Menteri Luar Negeri Mike
Pompeo mengancam akan menutup kedutaan dalam panggilan telepon sepekan
lalu kepada Presiden Barham Salih. Percakapan tersebut awalnya
dilaporkan oleh situs berita Irak.
Berdasarkan sumber tersebut dan keterangan dua pejabat pemerintah Irak, pada hari Minggu, Washington telah memulai persiapan untuk menarik staf diplomatik jika keputusan seperti itu diambil.
Baca Juga: Jatuhkan Puluhan Korban Jiwa, Pertempuran Armenia-Azerbaijan Jadi yang Tersengit Sejak Tahun 1990
Kini warga Irak memiliki kekhawatiran tentang penarikan diplomat yang akan segera disusul dengan tindakan militer terhadap pasukan yang disalahkan Washington atas serangan.
Ulama populis Irak Moqtada al-Sadr, yang memimpin jutaan warga Irak, pekan lalu memohon agar kelompok-kelompok itu menghindari kejengkelan yang akan mengubah Irak menjadi medan pertempuran.
Salah satu diplomat Barat mengatakan pemerintah AS tidak ingin dibatasi dalam pilihan mereka untuk melemahkan Iran atau milisi pro-Iran di Irak.
Ditanya apakah dia mengharapkan Washington menanggapi dengan tindakan ekonomi atau militer, diplomat itu menjawab: "Pemogokan."
Baca Juga: Tambah Usia di Hari Ulang Tahunnya, Luhut Ingat Pesan Sang Ayah: Harus Bermanfaat di Sisa Umur