PR TASIKMALAYA - Data Universitas Johns Hopkins mengungkapkan, lebih dari satu juta orang telah meninggal akibat Covid-19.
Berdasarkan penghitungan hingga Senin, 28 September 2020, Amerika masih menjadi negara dengan jumlah korban jiwa terbanyak di dunia dengan lebih dari 200.000 kematian.
Diikuti oleh Brazil sebanyak 142.000, dan India 95.500, sejak virus corona ini pertama kali diidentifikasi akhir tahun lalu di Tiongkok.
Baca Juga: Sebut Nama Jaksa Pinangki, Jerinx SID Minta Sidang Digelar Offline
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, dalam sebuah video dan pernyataan tertulis yang dikirim tak lama setelah jumlah korban tewas yang dilaporkan mencapai 1 juta.
"Dunia kita telah mencapai tonggak sejarah yang traumati. Angka itu sungguh membuat mati rasa. Namun kita tidak boleh hilang pengawasan terhadap kehidupan setiap orang," kata Guterres.
Minggu lalu, ketika 7 juta kasus dikonfirmasi di AS, para ahli memperingatkan bahwa lonjakan kedua mungkin terjadi saat musim gugur dan musim dingin nanti.
Baca Juga: Pemkot Bandung Rela Turunkan Harga Sewa GBLA Khusus untuk Persib
Serta berpotensi menjadi bencana karena rumah sakit dapat dipaksa untuk menutup atau menghentikan pelayanan.
Sementara itu, situasi global saat ini tampak tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa pandemi akan mereda.