PR TASIKMALAYA - Mohammed Salhab Tamimi adalah salah satu tahanan asal Palestina yang kini telah dibebaskan dari penjara Israel. Dirinya ditahan selama 8 bulan di sana tanpa adanya tuntutan atau proses hukum yang jelas.
Pada Senin, 27 November 2023, pukul 7 pagi waktu setempat, dia menjadi salah satu tahanan yang dibebaskan sebagai isi dari kesepakatan gencatan senjata. Dirinya masuk dalam daftar tahanan yang dibebaskan dalam gelombang 4.
Mohammed dibebaskan dari penjara Ofer dekat Ramallah pada Selasa malam. Dengan diberitahu secara langsung oleh sipir, dia seolah tak percaya mendapatkan pembebasan setelah berbulan-bulan.
Media dari timur tengah, Al-Jazeera mencatat dengan baik kisah yang kemudian diceritakan langsung oleh anak remaja usia 18 tahun itu. Terutama mengenai apa yang terjadi padanya selama di penjara.
Baca Juga: Perpanjangan Gencatan Senjata Hamas dan Israel Sempat Diwarnai Baku Tembak di Yerusalem
Ketika baru tiba untuk pertama kalinya menemui keluarga, Mohammed kikuk sambil memeluk kedua orang tuanya. Ditambah kebingungannya membuncah setelah tahu bahwa awak media dan pers telah berkumpul untuk memintanya bercerita.
Dilaporkan oleh Al-Jazeera, Rabu, 29 November 2023, pemuda malang itu menceritakan berbagai kekejaman yang terjadi selama di penjara berbulan-bulan.
Dia mulai bercerita bahwa hal pertama yang diberitahukan padanya dari penjaga penjara adalah sebuah peringatan. Dirinya ingat betul bagaimana penjaga itu mengancamnya dengan bisikan rendah yang mengerikan.
“Beritahu temanmu, jika kita mengadakan perayaan besar, saya akan kembali ke penjara,” kata Mohammed mengenang kisah itu.