Malaysia Jadi Harapan Hidup Pengungsi Rohingya, Muhyiddin: Kami Tak Bisa Menampung Mereka Lagi

- 27 Juni 2020, 13:40 WIB
Pegungsi Rohingya.
Pegungsi Rohingya. /ANTARA FOTO/Rahmad

Perlakuan terhadap Rohingya telah memecah belah ASEAN, dengan dua anggotanya yang mayoritas Muslim yakni Malaysia dan Indonesia yang mengkritik Myanmar yang mayoritas beragama Budha.

Mereka menyatakan semakin frustrasi ketika Rohingya tiba di kapal yang dioperasikan oleh penyelundup manusia.

Myanmar menyangkal pelanggaran terhadap anggota minoritas di Negara Bagian Rakhine, di Myanmar barat, tetapi mengatakan bahwa Rohingya bukan warga negara namum imigran ilegal dari Asia Selatan.

Rohingya telah bertahun-tahun menaiki kapal sekitar bulan November dan April untuk sampai ke negara-negara Asia Tenggara termasuk Malaysia, Thailand dan Indonesia.

Baca Juga: Karyawannya Tak Menjaga Kebersihan, Sebuah Pabrik Mie Ditutup karena Sangat Kotor dan Banyak Tikus

Muhyiddin mendesak badan pengungsi PBB untuk mempercepat pemukiman kembali Rohingya di Malaysia ke negara ketiga.

Badan itu mengatakan ada lebih dari 100.000 Rohingya di Malaysia meskipun kelompok HAM mengatakan jumlahnya lebih tinggi.

Dia juga menyerukan lebih banyak upaya untuk memerangi perdagangan Rohingya, yang katanya semakin berisiko untuk dieksploitasi, perbudakan dan perekrutan oleh militan.

"ASEAN harus berbuat lebih banyak untuk membantu Myanmar, dan Myanmar juga harus berbuat lebih banyak untuk membantu dirinya sendiri agar krisis ini tidak terjadi di belakang kita," katanya.

Baca Juga: Temukan Jejak Virus Corona di Sampel Limbah, Covid-19 Diklaim Ada Sejak Maret 2019 di Spanyol

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x