Secara khusus, ia berikatan dengan reseptor ACE2, yang lazim di permukaan sel paru-paru serta pembuluh darah yang membuat sistem ini menjadi target utama untuk virus.
Semakin banyak duri yang dimilikinya, semakin banyak peluang virus untuk menempel pada sel manusia, dan membajak mesinnya untuk memperbanyak dirinya.
"Jumlah atau kepadatan duri fungsional pada virus adalah 4 atau 5 kali lebih besar karena mutasi ini," kata Dr Choe.
Tidak hanya memiliki lebih banyak duri, mutasi ini juga memiliki duri yang disesuaikan dengan baik.
Baca Juga: Satu Legislator Reaktif Rapid Test, Aktivitas di Gedung DPRD Tasikmalaya Tetap Berjalan
Lonjakan proteinnya lebih fleksibel dan memberikan keuntungan bahwa duri tidak akan mudah pecah atau menekuk.
Dan semakin lama dan semakin stabil ia dapat menempel pada reseptor, semakin baik peluang bagi partikel virus untuk berbaris ke dalam sel manusia dan mengambilnya, tanpa virus itu hancur berkeping-keping.
"Data kami sangat jelas, virus menjadi jauh lebih stabil dengan mutasinya," kata Dr Choe.
Baca Juga: SK Gubernur Jabar Terkait Penanggulangan Covid-19 Dikecam Kalangan Pondok Pesantren
Para peneliti di Los Alamos National Laboratory di New Mexico mengatakan pada bulan Maret bahwa strain mutan mulai menyebar pada awal Februari di Eropa.