Seorang Peneliti Klaim Bahwa Virus Corona Sudah Ada Sejak September 2019 Silam di Wuhan

- 20 April 2020, 15:30 WIB
ILUSTRASI penelitian vaksin.*
ILUSTRASI penelitian vaksin.* //The Sun/

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona baru (Covid-19) diketahui muncul pada akhir Desember 2019 dan diklaim datang dari pasar basah di Wuhan, Tiongkok.

Namun, para peneliti dari Universitas Cambridge kini mengklaim wabah ini bisa saja dimulai enam bulan lalu, lebih jauh waktunya dari yang dikonfirmasi di Wuhan.

Para ilmuwan membuat pernyataan mereka tentang asal virus setelah menganalisis sejumlah besar kasus di seluruh dunia.

Baca Juga: Polisi Beri Ongkos pada Penumpang yang Dibonceng Pengemudi Berbeda Alamat di Tengah PSBB

Mereka menghitung bahwa wabah awal terjadi antara 13 September dan 7 Desember 2019, sebelum kini menginfeksi lebih dari 2 juta orang di dunia.

Ahli genetika Universitas Cambridge, Peter Foster mengatakan bahwa virus mungkin telah memutasi dalam beberapa bulan.

Namun mereka tetap berada dalam kelelawar atau hewan lain, bahkan manusia namun tidak terjadi penularan.

"Kemudian, itu mulai menginfeksi dan menyebar di antara manusia pada 13 September hingga 7 Desember 2019," ujar Foster.

Baca Juga: Tangkal Virus Corona dengan Berbagai Macam Jamu Khas Indonesia, Salah Satunya Temulawak

Tetapi ia mengatakan bahwa bukti tersebut hanya bisa diketahui jika menganalisis lebih banyak kelelawar serta kemungkinan hewan inang berpotensial.

"Juga sampel jaringan yang diawetkan di rumah sakit Tiongkok yang dismpan antara September dan Desember," ujar Foster.

Ia mengatakan bahwa proyek penelitian semacam itu akan membatu untuk memahami bagaimana transmisi terjadi dan membantu untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Tim menganalisis berbagai jenis virus corona menggunakan jaringan filogenetik, sebuah proses matematika yag dapat memetakan pergerakan global organisme melalui mutasi gen mereka.

Baca Juga: Lakukan Kesalahan Diagnosis Fatal Terkait Covid-19, Laboratorium Israel Resmi Ditutup

Dalam studi baru, yang belum ditinjau oleh banyak orang, para ilmuwan dapat melacak asal mula penyebaran virus secara lebih tepat dengan setiap jenis virus yang dianalisis.

Telah ditemukan 96 persen gen identik dengan virus corona yang ditemukan para ilmuwan Tiongkok dari kotoran kelelawar di Provinsi Barat Daya Yunnan pada 2013.

Oleh karena itu disimpulkan ada ratusan mutasi antara Sars-CoV-2 dan yang ada di Yunnan, dan virus corona biasanya memperoleh satu mutasi per bulan.

Oleh karena itu beberapa ilmuwan menduga virus itu mungkin telah menyebar secara diam-diam pada hewan inang dan manusia selama bertahun-tahun untuk secara bertahap berevolusi menjadi bentuk yang sangat adaptif yang dapat menginfeksi manusia.

Baca Juga: Para Ilmuwan Meneliti Kemungkinan Vitamin D untuk Melawan Wabah Virus Corona di Dunia

Menurut tim Cambridge, wabah pertama bisa menjadi peristiwa baru-baru ini yang melibatkan beberapa mutasi terakhir yang menyebarkan dari strain yang tidak berbahaya ke patogen yang mematikan.

Asal usul virus telah menjadi subjek teori konspirasi yang tak terhitung jumlahnya.

Awal pekan ini, dilaporkan bahwa virus itu mungkin berasal dari laboratorium keamanan di Wuhan.

Seorang peneliti Genetika Institut Zoologi Kunming, Su Bing mengatakan bahwa Studi Cambridge memang peka akan hal tersebut.

Baca Juga: Petugas Medis Sempat Ancam Tak Mau Rawat Pasien Covid-19, Karena Pengiriman APD Tertunda

Namun Su Bing mengatakan bahwa metode yang akan mereka lakukan ada batasnya.

Dia mengungkapkan bahwa selama wabah yang belum pernah terjadi sebelumnya, virus dapat mengalami transformasi dalam pola yang tidak terduga.

"Jadi itu tidak bisa sangat tepat, selalu ada margin untuk kesalahan," kata Su Bing.

Pada awal pekan ini, diklaim bahwa virus corona baru bisa saja menyebar dari kelelawar ke manusia melalui anjing liar.

Baca Juga: Cegah Covid-19, Komunitas Pemuda Sisir Pasar Cineam dan Manonjaya Tasikmalaya

Mereka mengatakan virus itu mungkin telaah bermutasi di usus anjing sebelum menyebar ke manusia.

Studi awal menunjukkan jenis baru virus corona memang berasal dari kelelawar, tetapi para ilmuwan telah berusaha menemukan hewan mana yang memindahkannya dari kelelawar ke manusia.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah