PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa laboratorium pengujian di Israel mendapatkan sanksi berupa penutupan fasilitas, hingga waktu yang tidak dapat ditentukan atau bahkan selamanya, setelah melakukan kesalahan fatal terkait pemeriksaan virus corona.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kantor berita Xinhua, laboratorium yang terletak di Weizman Institute of Scinence (WIS) di Israel tengah ternyata baru mulai beroperasi pada 10 April.
Kesalahan diagnosis ini terbilang cukup krusial karena berkaitan dengan virus yang mematikan dan tengah mengancam dunia saat ini. Menurut yanf diberitakan, diketahui ada 19 diagnosis yang salah dipublikasikan laboratorium tersebut.
Baca Juga: Cegah Covid-19, Komunitas Pemuda Sisir Pasar Cineam dan Manonjaya Tasikmalaya
Tepat pada 17 April 2020 lalu, Rumah Sakit Assuta di Israel Selatan mengatakan bahwa sembilan pasien, yang dirawat di bangsal Covid-19 setelah dites positif di lab WIS, sebenarnya sehat. Kasus serupa ditemukan di dua rumah sakit lain di Israel.
Kecerobohan dalam diagnosis ini dapat membahayakan sembilan pasien tersebut, mengingat risiko penularan Covid-19 tinggi ketika pasien yang sesungguhnya sehat berdekatan dengan pasien terinfeksi.
Namun, dengan cepat Kementerian Kesehatan Israel kembali melakukan serangkaian tes dan ditemui bahwa sembilan pasien itu tidak mengidap virus yang menyerang sistem pernapasan. Sehingga mereka tidak jadi dirujuk ke rumah sakit Covid-19.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Makanan Ampuh Atasi Flu, Salah Satunya Bawang Putih
Tak hanya itu, kesalahan fatal lainnya, ketika manajemen laboratorium malah menyalahkan Kementerian Kesehatan dan menyebutnya tidak bertanggung jawab.