PIKIRAN RAKYAT - Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani membenarkan terkait rumor yang menyebut setidaknya ada 20 pekerja di Istana Presiden mengidap Covid-19, mereka dinyatakan positif usai mengikuti tes massal corona di Istana pada Sabtu, 17 April 2020 lalu.
Namun, sejauh ini dikabarkan tidak ada indikasi bahwa Ashraf Ghani tertular corona dari pekerjanya yang positif virus corona itu.
"Dua puluh orang terinfeksi Covid-19 di Istana Kepresidenan. Namun, masih disembunyikan untuk memastikan tidak ada kepanikan yang melanda warga Afghanistan," kata seorang pejabat pemerintah, seperti dikutip PikiranRakyat-Tasimalaya.com dari situs Indiatoday.in.
Baca Juga: Berselisih Soal Penanganan Covid-19, Presiden Brasil Bolsonaro Pecat Menteri Kesehatan
Pejabat lain mengonfirmasi jumlah tersebut dan menambahkan ada 12 orang dari Kantor Administrasi Presiden juga tertular virus tersebut. Juru bicara Ghani, Sediq Seddiqi menolak berkomentar.
Ia mengatakan akan menolak bila diminta membukakan identitas pasien terinfeksi, karena menurutnya itu sangat rahasia.
Serupa dengan Seddiqi, Kementerian Kesehatan Afghanistan juga berkomitmen akan merahasiakan identitas mereka, hingga pulih dari virus yang menyerang sistem pernapasan ini.
Baca Juga: Ancam Tembak Massal Warga AS Tak Gunakan Masker, Kakek Berusia 62 Tahun Ditangkap Polisi
Diketahui, Presiden Ghani yang kini berusia 70 tahun itu, tinggal di komplek Istana Presiden yang luas di pusat Kota Kabul. Foto-foto resmi terbaru menunjukan dirinya menggunakan masker dan sarung tangan, terutama saat mengadakan pertemuan.