Network
PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah anak muda yang tergabung dalam komunitas Payungi Tasikmalaya menggelar aksi peduli dengan berbagi masker kepada warga yang beraktivitas di luar rumah, tepatnya di kawasan Pasar Cineam dan Pasar Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.
Bagi-bagi masker gratis tersebut merupakan hasil dari swadaya donasi beberapa komunitas.
Meski aksi ini tidak besar, namun dengan gerakan seperti ini diharapkan dapat menangkal penyebaran pandemi Covid-19.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Makanan Ampuh Atasi Flu, Salah Satunya Bawang Putih
Sasarannya masyarakat yang kerap berada di tempat-tempat keramaian atau lokasi yang berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19.
Koordinator aksi peduli yang mengusung Millenial Movement Payungi Tasikmalaya Gerakan Seribu Masker, M Nursubanudin mengatakan, aksi berbagi masker merupakan wujud kepedulian pemuda tanggap Covid-19 di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Komunitas Payungi Tasikmalaya berkolaborasi dengan komunitas Generasi Madani Tasikmalaya membagikan sebanyak 1.000 masker di titik-titik seperti pasar, màsjid dan alun-alun.
Baca Juga: Ilmuwan Baru Sadar Covid-19 Alami Mutasi Genetik, Lab Wuhan: Risiko Rusak Vaksin Rendah
"Kegiatan ini bermula dari bentuk empati dan keresahan terhadap kondisi yang terjadi saat ini. Target pembagian di titik yang menjadi tempat kumpul warga di Pasar Cineam dan Manonjaya. Seperti para pedagang kecil dan masyarakat sekitar yang terdampak dari Covid-19," jelas dia, Senin 20 April 2020.
Ditambahkan Nursubanudin, esensi dari kegiatan ini bukan hanya perihal membagikan masker seraca cuma-cuma.
Namun, di balik semua itu ada promosi kesehatan bagaimana pencegahan dan penyebaran Covid-19 untuk meningkatkan rasa peduli dan tanggap Covid-19 di masyarakat.
Baca Juga: Darah Unta Mengandung Antibodi untuk Sembuhkan Covid-19, Para Ilmuwan Terus Meneliti
Pembagian masker dan edukasi di kawasan Alun-alun dan Pasar Manonjaya, pelaksanaanya berkolaborasi dengan komunitas Gerakan Madani Tasikmalaya, KNPI Manonjaya dan Karang Taruna Manonjaya.
Salah satu tukang ojek pangkalan di Manonjaya, Solihin (45) menyebutkan, bahwa permasalahan terbesar yang dirasakannya saat ini adalah menurunnya penghasilan.
