PR TASIKMALAYA - Pada Sabtu waktu setempat, 19 Mei 2024, Menteri Israel Benny Gantz memberikan ancaman yakni berniat mengundurkan diri jika rencana operasi militer di Jalur Gaza awal Juni 2024 yang gagal diterapkan.
Ia mengatakan bahwa Israel sedang berada di simpang jalan, serta harus menentukan strategi nasional yang diperbaharui dan mempelajari risiko maupun peluang.
Terlebih, Menteri Israel tersebut juga mengatakan bahwa ada enam tujuan yang bisa berdampak secara nasional terkait operasi militer Israel.
"Kita sekarang berada di simpang jalan yang fatal, ketika pemimpin negara harus melihat gambaran yang lebih besar, mengetahui risiko dan peluang, dan merumuskan strategi nasional yang diperbarui," kata Benny Gantz dalam sebuah jumpa pers, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Sputnik.
"Agar bisa berjuang bahu-membahu, kabinet perang ini mesti merumuskan dan menyetujui rencana aksi sampai 8 Juni, yang akan menerapkan enam tujuan strategis yang berdampak secara nasional," tambahnya.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa akan meninggalkan pemerintahan jika kabinet gagal menyetujui rencana tersebut sampai batas waktu yang ditentukan.
Gantz mengungkapkan bahwa tujuan strategi itu meliputi pembebasan sandera, mengalahkan Hamas beserta pemerintahan di Gaza dan wilayah kantong Palestina akan bersih dari militer.
Bahkan, Israel juga berencana mengambil kendali di Gaza sekaligus membentuk pemerintahan sipil disana. Hal tersebut sebagai bagian dari rencana mereka.