Negara-negara itu mengatakan penumpang harus bebas dari gejala untuk melakukan penerbangan, dan kemungkinan akan menghadapi karantina kembali pada saat kedatangan di negara tujuan.
Gay Courter, salah satu penumpang Amerika yang menempati salah satu penerbangan yang disewa, mengatakan bahwa mereka terbang ke Pangkalan Angkatan Udara Travis di California, lalu akan dikirim ke Omaha atau San Antonio untuk dua minggu karantina di Amerika.
Penerbangan lainnya akan mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Kelly Field, Texas, menurut Departemen Pertahanan AS.
Diketahui, Courter berada dalam kapal pesiar Diamond Princess, karena sedang dalam pelayaran bersama suaminya untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-75.
Foto-foto dari dalam salah satu penerbangan charter menunjukkan penumpang dan pejabat kesehatan Amerika dengan pakaian pelindung.
Sementara itu, seorang penumpang Amerika lainnya yang bernama Matthew Smith mengunggah foto di akun Twitter yang menunjukkan armada lebih dari 10 bus yang akan membawa warga negara AS dari pelabuhan Yokohama ke bandara.
Smith mengatakan bahwa para pejabat Amerika yang mengenakan pakaian hazmat dan masker telah mengunjungi kamarnya untuk memeriksa apakah ia akan turun, namun dia memutuskan untuk tetap tinggal dalam kapal.
“Penerbangan charter adalah satu-satunya pilihan bagi penumpang yang memenuhi syarat Amerika Serikat untuk terbang pulang sampai 4 Maret paling awal,” tutur pejabat Kedutaan AS di Tokyo mengatakan.
“Penumpang dan awak dalam kapal dapat berisiko tinggi terkena virus dan merekomendasikan warga negaranya untuk turun dan mengikuti salah satu penerbangan pulang” tutur pejabat tersebut.