PR TASIKMALAYA - Huang Runqiu, mengumumkan penandatanganan “Deklarasi Kunming” setelah hari ketiga pertemuan virtual pada Rabu, 13 Oktober 2021.
Kesepakatan yang dipimpin PBB antara lebih dari 100 negara, adalah bagian dari upaya untuk memberikan dorongan baru bagi upaya global untuk melindungi keanekaragaman hayati lewat Deklarasi Kunming.
Lebih dari 100 negara telah mengadopsi deklarasi kunci pada konferensi keanekaragaman hayati PBB, yang diselenggarakan di Kunming, China, menurut menteri lingkungan hidup.
“Tujuan utama dari deklarasi ini adalah, untuk mencerminkan kemauan politik semua pihak dan mengirim pesan yang kuat kepada masyarakat internasional tentang tekad dan konsensus kuat kami di bidang keanekaragaman hayati,” kata Huang, kepada Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB.
Dikutip Pikiran-Rakyat-Tasikmalaya.com dari The Independent, kesepakatan itu menyerukan tindakan mendesak dan terpadu untuk mengubah semua sektor ekonomi global.
Ini juga menyoroti kekhawatiran mengenai kehilangan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan, yang membahayakan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan serta target internasional lainnya.
Hal ini juga menunjukkan kemajuan konservasi keanekaragaman hayati dari 2011-2020, tidak cukup untuk mencapai Target Keanekaragaman Hayati Aichi satu set 20 target dengan tujuan mengatasi penyebab mendssar hilangnya keanekaragaman hayati, memperomosikan penggunaan sumber daya dan lahan yang berkelanjutan dan memperkuat upaya konservasi.
Fakta tersebut diadopsi dalam fase pertama Konferensi Para Pihak ke-15 Konvensi PBB tentang Keanekaragaman Hayati (COP15), yang dimulai pada Senin.