PR TASIKMALAYA - Kongres Paraguay mengumumkan keadaan darurat nasional ketika kebakaran hutan pada Kamis, 1 Oktober 2020.
Kebakaran itu meluluh lantahkan sebagian besar hutan kering Chaco, rumah bagi peternakan sapi, jaguar, dan banyak etnis asli.
Deklarasi darurat itu meningkatkan dana untuk pemadam kebakaran danmembuka pintu untuk meminta bantuan internasional dalam upaya menjinakkan kobaran api yang telah menyebar di seluruh negeri.
Baca Juga: Dolar Jatuh dalam Seminggu Terakhir, Diawali dengan Kuartal Keempat yang Buruk
Pihak berwenang mengatakan dua pesawat pemadam kebakaran telah tiba di negara itu dan akan memadamkan daerah yang terkena dampak paling parah.
Tetangga regional Argentina, Bolivia, dan Brazil juga berjuang untuk mengatasi kebakaran yang mengancam mencapai level bersejarah di tengah kekeringan dan cuaca kering.
Di Paraguay, Sekretariat Darurat Nasional (SEN) mengatakan telah mendeteksi 5.231 kebakaran dalam 24 jam, sebagian besar di kawasan hutan lebat Chaco.
Baca Juga: GAVI Anggarkan Dana 2 Triliun untuk Bantu Negara Miskin Lawan Covid-19
Kepala SEN Joaquin Roa menyebut wilayah itu sebagai tempat berkembang biak hewan, kebakaran hutan juga terjadi tanpa diperkirakan hujan dan suhu udara melonjak.
"Semua api yang merambah sudah terkontrol tapi kami belum memenangkan pertempuran, kami tidak bisa menurunkan pertahanan kami," kata Roa.
Direktorat Meteorologi Paraguay memperkirakan hujan tidak akan turun hingga 7 Oktober mendatang.***