PR TASIKMALAYA – Jutaan perempuan usia remaja di seluruh Afghanistan dengan cemas menunggu keputusan Taliban untuk kembali ke sekolah hingga kini.
Apalagi, sekolah menengah terus ditutup yang meningkatkan kekhawatiran tentang masa depan pendidikan bagi perempuan Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban.
Taliban mengizinkan anak laki-laki Afghanistan dalam kelompok usia yang sama untuk menghadiri sekolah di bulan lalu.
Baca Juga: Uya Kuya dan Keluarga Jadi Korban Penipuan Berkedok Wisata, Astrid: Luntang-lantung di Bandara
Akan tetapi, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Jazeera, mereka mengatakan bahwa lingkungan belajar yang aman diperlukan sebelum anak perempuan usia remaja dapat kembali ke sekolah.
Saat itu, Wakil Menteri Informasi dan Kebudayaan Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa mereka sedang mengerjakan prosedur untuk mengizinkan perempuan usia remaja kembali ke kelas.
Dalam konferensi pers pertama Taliban setelah mengambil alih Afghanistan pada 15 Agustus, Mujahid berjanji untuk mengizinkan perempuan bekerja dan belajar.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Apakah Kamu Kutu Buku? Buktikan Lewat Tes Berikut Ini
Pengumuman itu diutarakan seriring dengan kekhawatiran warga dan dunia seperti saat Taliban berkuasa antara 1996-2001, yang ditandai dengan pembatasan hak-hak perempuan.