Kian Brutal, Pasukan Bersenjata Militer Myanmar Tembaki 110 Warga, Termasuk 6 Anak-anak

- 28 Maret 2021, 15:00 WIB
Sebanyak 110 warga termasuk 6 anak-anak dibunuh pasukan bersenjata militer Myanmar pada Sabtu, 27 Maret 2021, menjadikannya sebagai hari paling mencekam sejak aksi kudeta.*
Sebanyak 110 warga termasuk 6 anak-anak dibunuh pasukan bersenjata militer Myanmar pada Sabtu, 27 Maret 2021, menjadikannya sebagai hari paling mencekam sejak aksi kudeta.* /REUTERS / Stringer/REUTERS

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Mencekam, dalam Satu Hari Junta Myanmar Bunuh 110 Orang Termasuk 6 Anak-anak", dikutip dari Radio Free Asia, junta militer pada Sabtu pagi hingga malam menembaki dan menangkap demonstran yang menewaskan 114 orang, termasuk enam anak.

Baca Juga: Terjadi Ledakan Bom di Gereja Katedral Makassar, HNW: Penting Diusut Tuntas Agar Tak Jadi Fitnah

"Kami mendapat konfirmasi bahwa 114 warga sipil telah tewas di 44 kota di seluruh #Myanmar di tangan angkatan bersenjata rezim kudeta. Jumlahnya termasuk 40 kematian di #Mandalay dan 27 kematian di #Yangon,” tulis cuitan oleh Myanmar Now, outlet berita domestik.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) melaporkan sedikitnya 90 orang tewas pada hari Sabtu yang menjadikan korban tewas menjadi 423 sejak penggulingan Aung San Suu Kyi.

“Junta menembaki pengunjuk rasa damai sejak pagi hari, hari paling mematikan dalam 55 hari sejak kudeta. Banyak warga sipil, termasuk anak-anak, ditembak mati dan terluka,” kata AAPP dalam update hariannya.

Baca Juga: Viral! Terlihat Emosi, Seorang Guru TK Tega Banting Anak Muridnya

AAP juga menyebutkan protes demonstran ditekan oleh tembakan senapan mesin langsung di 40 negara bagian di seluruh negara berpenduduk 54 juta orang, termasuk di Yangon, Bago, Magway, Sagaing, Ayeyarwady, Mon, Kachin, dan Shan.

"Pasukan junta menembakkan senapan mesin ke daerah pemukiman, mengakibatkan banyak warga sipil, termasuk enam anak berusia antara sepuluh dan enam belas tahun, tewas," tambah AAPP.

Organisasi yang berbasis di Thailand itu juga menyebutkan seorang gadis berusia 13 tahun ditembak mati ketika berada dalam rumahnya di Mandalay.

Baca Juga: Tolak Isu Puan Maharani-Moeldoko di Pilpres 2024, Yan A Harahap: Apa Mau 'Dibegal' Juga?

Halaman:

Editor: Arman Muharam

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x