Myanmar Lakukan Aksi Mogok, Usai Seorang Bocah Perempuan Berusia 7 Tahun Ditembak Mati

- 24 Maret 2021, 12:50 WIB
Polisi Myanmar bentrok dengan para demonstran
Polisi Myanmar bentrok dengan para demonstran /Dok.Reuters/

PR TASIKMALAYA - Aktivis Myanmar merencanakan lebih banyak protes anti-kudeta pada hari Rabu ini, setelah seorang bocah perempuan berusia tujuh tahun tewas di rumahnya ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan di Mandalay.

Para pengunjuk rasa pro-demokrasi mengadakan lebih banyak lilin malam termasuk di distrik ibu kota komersial Yangon dan di Thahton di Negara Bagian Mon.

Dikutip Tasikmalaya.pikiran-rakyat.com dari Reuters, Perjamuan itu dilakukan setelah staf pada upacara pemakaman di Mandalay mengatakan seorang bocah perempuan berusia tujuh tahun telah meninggal karena luka peluru.

Baca Juga: Berdasarkan Survei, Laki-Laki di Indonesia Lebih Banyak Menolak Vaksin Covid-19

Bocah perempuan itu merupakan korban termuda sejauh ini dalam tindakan keras berdarah oposisi terhadap kudeta dari 1 Februari 2021.

Keterangan dari saudara perempuan korban kepada media Myanmar Now, Tentara menembak ayahnya dan bocah perempuan yang duduk di pangkuannya di dalam rumah mereka.

Pihak militer tidak segera mengomentari insiden tersebut.

Baca Juga: Facebook Akan Membuat Fitur Baru Untuk Membantu Penggunanya Dapatkan Informasi Vaksinasi Covid-19

“Tidak ada jalan keluar, tidak ada toko, tidak ada pekerjaan. Semua ditutup. Hanya untuk satu hari, ”kata Nobel Aung, seorang ilustrator dan aktivis kepada Reuters.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x