PR TASIKMALAYA - Ketika militer Myanmar merayakan liburan Hari Angkatan Bersenjata, Sabtu 27 Maret 2021, tentara dan polisi di tempat lain dilaporkan membunuh puluhan orang.
Hal itu terjadi saat mereka menekan protes dalam pertumpahan darah paling mematikan sejak kudeta Myanmar bulan lalu.
Situs berita online Myanmar Now melaporkan pada Sabtu malam, bahwa jumlah korban tewas dalam protes kudeta Myanmar telah mencapai 114.
Hitungan yang dikeluarkan oleh seorang peneliti independen di Yangon menyebutkan totalnya 107, tersebar di lebih dari dua lusin kota dan kota.
Kedua angka tersebut lebih tinggi dari sebelumnya pada 14 Maret 2021, yang berkisar antara 74 hingga 90 orang.
Angka-angka yang dikumpulkan oleh peneliti, yang tidak disebutkan namanya demi keamanannya, umumnya dihitung dengan hitungan yang dikeluarkan setiap akhir hari oleh Asosiasi Bantuan Tahanan Politik.
Mereka mendokumentasikan kematian dan penangkapan secara luas yang dilihat sebagai sumber yang pasti.
Baca Juga: Berbicara Soal Mantan Pacar, Heechul Super Junior: Saya Ingin Mereka Lebih Sukses