Partai Berkuasa Korut Sebut AS Tak Pantas Kritik Tiongkok atas Pelanggaran Hak Asasi di Hong Kong

4 Juni 2020, 20:01 WIB
PEMIMPIN tertinggi Korea Utara Kim Jong Un (kanan) dan presiden China Xi Jinping melambaikan tangan kepada para warga yang menyambut mereka saat Xi tiba di bandara internasional Pyongyang, Korut. Foto tanpa tanggal ini dirilis pada Jumat 21 Juni 2019 oleh kantor berita Korea Utara KCNA. /ANTARA/

PR TASIKMALAYA - Partai berkuasa Korea Utara, pada Kamis, 4 Juni 2020 mengatakan Amerika Serikat (AS) tidak pantas mengkritik Tiongkok terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Hong Kong, sementara AS sendiri mengancam akan 'melepaskan anjing penjaga' untuk menekan warganya yang berunjuk rasa.

Dalam sebuah artikel yang dimuat oleh koran milik pemerintah Korea Utara, seorang juru bicara Departemen Hubungan Internasional Partai Buruh Korea (WPK), yang berkuasa, mengkritisi pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Saat diwawancarai Fox News pada Minggu pekan lalu, Pompeo mengatakan langkah terbaru Partai Komunis Tiongkok menunjukkan pihak itu 'ingin merusak ide-ide Barat, demokrasi Barat, dan nilai-nilai Barat', serta 'menempatkan warga Amerika Serikat dalam bahaya'.

Baca Juga: Tak Lagi Bingung, Korea Selatan kini Bisa Pilih antara AS dan Tiongkok di Tengah Persaingan Ketat

Ungkapan Pompeo terkait Hong Kong, Taiwan, isu HAM, dan perselisihan dagang, merupakan pernyataan yang 'tidak masuk akal'.

Juru bicara dari WPK bahkan menegaskan bahwa Pompeo berusaha memfitnah Partai Komunis Tiongkok.

"Pompeo yang terlibat erat dengan aksi mata-mata dan menciptakan plot untuk mengganggu negara-negara lain, luput menyadari dari mana matahari terbit dan ke mana ia tenggelam," ujarnya.

Baca Juga: Para Ahli Sebut Corona Alami Mutasi, WHO: Virus tersebut Tak Bermutasi Menjadi Lebih Berbahaya

Ia mengatakan, pernyataan semacam itu, yang disampaikan pejabat tinggi di AS, menunjukkan mereka khawatir situasi di Amerika Serikat dapat terus memburuk.

Pendapatnya itu merujuk pada sejumlah unjuk rasa dan protes nasional yang menentang aksi brutal kepolisian di AS atas kematian pria berkulit hitam bernama George Floyd.

Baca Juga: Mabes Polri Berhasil Bongkar 402 Kg Sabu, 6 Tersangka Diamankan

"Demonstran marah karena rasisme ekstrem di AS yang bahkan dapat ditemui di Gedung Putih.

"Situasi demikian merupakan kenyataan yang dihadapi AS hari ini. Liberalisme dan demokrasi yang dianut rakyat AS menempatkan para demonstran sebagai pendukung gerakan sayap kiri, bahkan mereka (otoritas setempat) mengancam akan melepas anjing penjaga untuk menekan para pengunjuk rasa," kata juru bicara dari WPK itu.

Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, menyebutkan artikel itu merupakan pernyataan pertama yang dikeluarkan langsung oleh Departemen Hubungan Internasional WPK sejak Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, berkuasa pada 2011.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler