PR TASIKMALAYA - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang Ilmuwan asal Amerika Serikat, dari Natural History Museum, California, Jeff Morgan Stiebel menyatakan sebuah temuan baru dalam tubuh manusia.
Temuan tersebut menyatakan bahwa terkandung sebuah hubungan sebab akibat antara penyusutan otak manusia dengan perubahan iklim di masa lampau.
Dalam penelitiannya, Jeff membuat sebuah gambaran bagaimana otak manusia berkembang dan beradaptasi dalam merespon keadaan lingkungan di sekitarnya.
Di mana ia juga menyatakan bahwa dengan adanya tren pemanasan global, manusia perlu memperhatikan perubahan yang terjadi.
Baca Juga: Selain Terlibat Penistaan Agama, Kini Panji Gumilang Dilaporkan Atas Dugaan Penyalahgunaan Zakat
"Mengingat tren pemanasan global, sangat penting untuk memahami dampak perubahan iklim. Bila ada, pada ukuran otak manusia dan pada akhirnya perilaku manusia," ucap Jeff sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Express.
Penelitian Jeff tersebut pada dasarnya mempelajari terkait ukuran otak manusia. Di mana dari 298 spesimen otak manusia terus berubah selama lebih dari 5.000 tahun.
Hal itu juga ternyata menurut Jeff berkaitan dengan kelembaban, suhu global, dan curah hujan.
Baca Juga: Preview Lengkap dan Prediksi See You in My 19th Life Episode 11: Ji Eum Mulai Membenci Seo Ha?Di sisi lain, ia menambahkan dalam temuannya bahwa rata-rata ukuran otak manusia akan jadi lebih kecil saat suhu sedang berada dalam keadaan panas, sedangkan dalam keadaan yang lebih dingin ukuran otak manusia akan jadi lebih besar.
Editor: Wulandari Noor
Sumber: Express