Dalam temuannya, Jeff menemukan fakta bahwa pada kurun waktu 50.000 tahun terakhir, manusia telah mengalami fenomena Glasial Maksimum Terakhir. Hal tersebut menyebabkan suhu rata-rata menjadi lebih dingin dengan konsisten.
Bahkan menurut temuannya, konsistensi suhu yang dingin tersebut sampai ke penghujung Zaman Pleistosen Akhir. Sebelum kemudian, di Zaman Holosen suhu rata-rata naik hingga hingga abad ini.
Melalui analisisnya, ukuran otak terus mengalami perubahan seiring adanya perubahan suhu dan iklim. Terbukti pada periode Zaman Holosen di masa pemanasannya, rata-rata penyusutan otak terjadi hingga lebih 10,7 persen.
Baca Juga: Fakta atau Hoaks? Prabowo Mengundurkan Diri sebagai Capres di Pemilu 2024Bahkan menurut Jeff, perubahan ukuran otak manusia itu diperkirakan telah terjadi jauh sejak 17.000 tahun yang lalu. Hal itu dimulai ketika selesainya Zaman Glasial Maksimum Terakhir.
Secara mengejutkan, perubahan yang terjadi pada ukuran otak manusia yang berkorelasi dengan perubahan iklim ini menurut Jeff justru berlangsung dalam periode yang relatif singkat. Di mana hal ini terjadi di rentang tahun antara 5.000 hingga 17.000 tahun.
Kemudian, dia juga menyimpulkan dari temuannya bahwa tren dari pemanasan global yang berkorelasi dengan penyusutan otak ini sangat berdampak buruk bagi kognisi manusia.***