Sambut Idul Adha, 4 Gejala Kolesterol ini Patut Diwaspadai! Adakah yang Anda Alami?

- 10 Juli 2022, 12:45 WIB
Simak berikut beberapa gejala kolesterol yang patut diwaspadai.
Simak berikut beberapa gejala kolesterol yang patut diwaspadai. /Pexels/Anete Lusina

PR TASIKMALAYA - Biasanya, kolesterol merupakan zat yang terlihat seperti lilin dan lemak yang diproduksi oleh hati yang tentunya dimiliki semua orang.

Sebagian dari kolesterol ini datang dari makanan yang kita konsumsi, dengan kolesterol tinggi berarti bahwa darah kita memiliki terlalu banyak kolesterol.

Kolesterol tinggi seperti ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan peredaran darah, seperti serangan jantung atau stroke.

Terdapat dua tipe kolesterol, yaitu kolesterol baik dan kolesterol jahat, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari British Heart Foundation.

Baca Juga: Inilah Informasi Mengenai kriteria dan Kondisi Hewan Kurban Saat Idul Adha

High-density lipoprotein (HDL) adalah kolesterol baik karena menyingkirkan kolesterol jahat dari darah hingga bisa dikeluarkan dari tubuh.

Sementara Non-high-density lipoprotein (non-HDL) merupakan kolesterol jahat, yang jika jumlahnya terlalu banyak, bisa menumpuk di dinding pembuluh darah.

Kolesterol ini bisa menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan arteri hingga meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.

Lalu, apa saja sebenarnya gejala kolesterol tinggi?

Baca Juga: Link Nonton Anime One Piece Episode 1024 Sub Indo, Serangan Fatal Kozuki Oden Palsu Pada Ashura

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Healthline, biasanya kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala apapun.

Tetapi dalam kebanyakan kasus, kolesterol tinggi bisa menyebabkan keadaan darurat seperti serangan jantung atau stroke.

Berikut ini adalah empat gejala kolesterol tinggi yang patut diwaspadai.

1. Penyakit arteri koroner (jantung) atau CAD

Baca Juga: Dijamu Ratu Elizabeth II? Sederetan Aturan Ekstra Ketat Ini Wajib Dipatuhi!

Coronary artery disease (CAD) atau penyakit arteri koroner adalah suatu tipe penyakit jantung.

CAD terjadi saat penumpukan plak membuat arteri utama yang memasok darah ke jantung menyempit atau mengeras.

Gejala penyakit jantung mungkin berbeda untuk pria dan wanita. Namun, gejala yang paling umum di antaranya:

- Angina, nyeri dada

Baca Juga: Bansos PKH Ibu Hamil Tahap 3 Cair di Link Ini, Cukup Pakai KTP untuk Cek Nama Penerima Bantuan Rp3 Juta

- Mual

- Kelelahan ekstrim

- Sesak napas

- Adanya rasa nyeri di leher, rahang, perut bagian atas, atau punggung.

Baca Juga: Tes Matematika: Yakin IQ Anda Luar Biasa? Hanya Boleh Hilangkan 3 Korek Api untuk Buat Persamaan ini Pas!

2. Stroke

Penumpukan plak akibat kolesterol tinggi bisa berisiko serius karena suplai darah ke bagian penting dari otak berkurang atau terputus hingga menyebabkan stroke.

Stroke adalah keadaan darurat medis, maka penting untuk bertindak cepat dan memperoleh perawatan medis jika mengalami gejala stroke seperti berikut:

- Kehilangan keseimbangan dan koordinasi secara tiba -tiba. 

Baca Juga: Tes IQ: Harus Bisa Amati Detail Kecil! Manakah 1 dari 4 Gelas yang Terisi Air Jeruk dengan Cepat?

- Pusing mendadak. 

- Asimetri wajah (kelopak mata dan mulut terkulai di satu sisi).

- Ketidakmampuan untuk bergerak yang hanya mempengaruhi satu sisi tubuh.

- Kebingungan

Baca Juga: Bansos PKH Ibu Hamil Tahap 3 Cair di Link Ini, Cukup Pakai KTP untuk Cek Nama Penerima Bantuan Rp3 Juta

- Mati rasa di wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.

- Penglihatan kabur, menghitam, atau penglihatan ganda.

- Sakit kepala parah yang mendadak

3. Serangan jantung

Baca Juga: Tes IQ: Bisa Tebak, Siapa yang Ternyata Sudah Memiliki Anak di Rumah? Uji Bakat Analisa Anda!

Arteri yang memasok darah ke jantung perlahan bisa menyempit karena penumpukan plak (aterosklerosis) yang terjadi perlahan seiring waktu dan tidak memiliki gejala.

Sepotong plak bisa pecah, dan ketika ini terjadi akan terbentuk gumpalan darah di sekitar plak.

Kondisi ini dapat memblokir aliran darah ke otot jantung hingga menghilangkan oksigen dan nutrisi. Kekurangan ini disebut iskemia.

Ketika jantung menjadi rusak, atau bagian dari jantung mulai mati karena kekurangan oksigen, inilah yang menjadi serangan jantung.

Baca Juga: Penyembelihan Hewan Kurban Satu Kambing untuk Satu Keluarga, Bagaimana Hukumnya?

Gejala serangan jantung di antaranya:

- Rasa terjepit, sesak, penuh, nyeri, atau nyeri di dada atau lengan

- Sulit bernafas

- Kecemasan atau perasaan akan datangnya malapetaka.

Baca Juga: Tes Fokus: Bisakah Kamu Lihat Kucing yang Lain di Jendela Ini?

- Pusing

- Mual, gangguan pencernaan, atau mulas.

- Rasa kelelahan yang berlebihan.

4. Penyakit arteri perifer (PAD)

Penyakit arteri perifer atau peripheral arterial disease (PAD) bisa terjadi ketika plak menumpuk di dinding arteri.

Baca Juga: 10 Twibbon Hari Raya Idul Adha 10 Juli 2022 dengan Desain Menarik

Kondisi ini akan memblokir aliran darah di arteri yang memasok darah ke ginjal, lengan, perut, kaki, dan kaki. Gejala PAD awal termasuk:

- Kram

- Rasa sakit

- Kelelahan

- Rasa sakit di kaki saat menjalani aktivitas atau berolahraga.

Baca Juga: Tes Fokus: Bisakah Kamu Lihat Kucing yang Lain di Jendela Ini?

- Rasa tidak nyaman di kaki.
 
Saat PAD berkembang, gejala lebih sering terjadi dan bahkan saat kita sedang beristirahat. Gejala lain yang mungkin terjadi karena berkurangnya aliran darah di antaranya:

- Kulit kaki menipis, memucat, atau mengkilap.

- Kematian jaringan akibat kurangnya suplai darah (gangren).

Baca Juga: Tes IQ: Yakin Punya Logika Brilian? Kalau Asli Pintar Mampu Tebak Jumlah Kotak dalam 7 Detik!

- Borok di kaki yang tidak sembuh-sembuh atau sembuh dengan sangat lambat.

- Sakit kaki yang tidak hilang saat istirahat.

- Rasa terbakar di jari kaki.

- Kram kaki, kuku kaki menebal, jari kaki membiru.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Raya Idul Adha 2022, Desain Terbaru Lengkap dengan Cara Menggunakannya!

- Pertumbuhan rambut di kaki berkurang.

- Penurunan suhu kaki bagian bawah atau dibandingkan dengan kaki yang satunya.

Orang dengan PAD memiliki risiko lebih tinggi mengalami serangan jantung, stroke, atau amputasi anggota tubuh.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Healthline British Heart Foundation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x