Namun, apabila shalat dimungkinkan dilakukan di atas kendaraan maka laksanakan berdasarkan sifatnya.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Angkat Bicara Soal Jasad ABK WNI Kapal Tiongkok yang Dihanyutkan ke Laut
Dalam arti lain, bila memungkinkan mengetahui arah kiblat dan selanjutnya diteruskan dengan arah kendaraannya, seperti salat dalam pesawat terbang akan diketahui arah kiblat dalam layar monitor.
Sedangkan, bila tidak memungkinkan mengetahui arah kiblat maka laksanakan sesuai arah kendaraan.
Sebagaimana yang tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 115.
Baca Juga: Ramai Isu Dukhan Pertanda Kiamat Jumat, 8 Mei 2020, MUI Minta Sikapi dengan Amalan Baik
وَلِلَّهِ ٱلْمَشْرِقُ وَٱلْمَغْرِبُ ۚ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا۟ فَثَمَّ وَجْهُ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ وَٰسِعٌ عَلِيم
Artinya: Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap, di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 115)
Berdasarkan terjemahan bebas ayat tersebut, Allah Swt. yang akan mengarahkan orang salat kepadanya, tidak menyulitkan hamba-Nya untuk menemukan-Nya.
Diartikan lain, saat tak dapat menentukan arah timur-barat untuk arah kiblat salat, maka menghadaplah kemanapun dan Allah swt yang akan mengarahkan hamba-Nya. Wallahu a'lam bish-shawabi.***