PIKIRAN RAKYAT - Sebagian pribadi orang yang mengikuti salat berjemaah memilih menggeleng saat tiba-tiba ditunjuk menjadi imam salat.
Pasalnya, orang-orang itu merasa kerdil atas ketidakmampuan diri dalam memiliki hafalan surah yang banyak. Utamanya, mereka beranggapan bahwa imam salat harus orang yang memiliki hafalan banyak.
Namun, benarkah begitu? Adapun fakta yang dikemukakan Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam unggahan akun Youtube mengatakan, hafalan al-quran bukan syarat yang utama untuk menjadi imam.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 30 April 2020: Cineam dan Tawang Waspada Hujan Ringan
Sebab yang terpenting, ialah bacaan yang benar, sehingga terhindar dari kesalahan bacaan. Dalam arti lain, benar secara hukum tajwid.
Lebih detail UAH menjelaskan, pemilihan imam dalam salat akan ditetapkan berdasarkan skala prioritas.
Pertama, jika memang ditemukan seseorang yang memiliki hafalan surah yang banyak, maka ia dapat didahulukan terpilih menjadi imam.
Baca Juga: Melaksanakan Puasa sambil Berobat? Ikuti Tips Waktu Tepat Minum Obatnya
Namun ini dengan catatan, benar dalam hukum tajwid, terbebas dari kesalahan membaca seperti bacaan panjang dibaca pendek atau pengucapan kalimat dengan benar.