Kajian Ramadhan: Jangan Keliru, Kenalilah Perbedaan Adab dan Akhlak

- 3 Mei 2020, 03:00 WIB
Ilustrasi orang berdoa.
Ilustrasi orang berdoa. //PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Seorang yang awam akan mengatakan secara pasti bahwa orang-orang yang hidup dengan tingkat disiplin tinggi seperti yang terjadi di Jepang adalah contoh manusia berakhlaq.

Padahal, kategori manusia berakhlaq dalam pandangan islam amat berbeda dari itu. Disebutkan dalam lansiran Youtuber Ustadz Adi Hidayat, terdapat perbedaan pasti antara manusia berakhlaq dan manusia beradab

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Virus Corona, 19 TKI dari Aljazair Tiba di Blitar

Dalam definisi pribadi Ustadz Adi Hidayat, adab adalah nilai kemuliaan yang didapatkan dari proses pendidikan, termasuk belajar.

Kemudian, proses belajar itu akan membentuk suatu peradaban. Untuk itu, syarat untuk mendapatkan adab dan peradaban bukan iman, melainkan dengan belajar.

Inilah yang membuat orang-orang zaman dulu berhasil membangun peradaban, yakni peradaban mesir, peradaban yunani, dan peradaban metopotamia. Meskipun harus diketahui, orang-orang saat itu tak dapat dijamin keimanannya.

Baca Juga: Penyekatan Perbatasan Tasikmalaya Diperketat, Kendaraan Tak Jelas Diminta Putar Balik

Salah satunya dapat ditemui dalam diri orang-orang Jepang yang hidup dengan tingkat disiplin tinggi. Kegiatan sehari-hari yang mereka lalui diliputi dengan kebiasaan antre.

Bahkan, ini tercontoh dengan eskalator yang dibuat terbagi di Jepang, sisi kanan dikhususkan untuk yang buru-buru dan sisi kiri untuk yang santai. Dengan begitu, takkan bisa orang-orang naik eskalator sambil mengobrol bersisian.

Baca Juga: Tuai Berbagai Pujian, Pemprov Jabar Dinilai Responsif Salurkan Bantuan Sosial Covid-19

Dilansir dari akun Youtube Ustadz Adi Hidayat, ia menuturkan pengalamannya saat mengunjungi negeri sakura itu. Tanpa sengaja, ia melihat emas tergeletak begitu saja di pinggir tempat penyebrangan jalan.

Diakui Ustadz Adi Hidayat, rasa takjub meliputi pemikirannya karena orang-orang Jepang yang melintas tak berniat untuk mengambilnya.

Mereka justru akan memindahkan ke pinggir bila terdapat suatu barang yang jatuh di tengah jalan, setidaknya tidak akan terinjak oleh orang-orang yang lewat.

Baca Juga: Pembaruan PUBG Mobile 0.18.0 akan Rilis 7 Mei, Pengguna Bisa Beli Minuman Energi

Dengan demikian, memelajari adab tidak harus berada di negeri berpenduduk muslim. Pasalnya, adab sangat mudah ditemui di negara bermayoritas non muslim.

Akan tetapi, nilai kemuliaan yang dihasilkan dari proses ibadah kepada Allah swt. Makanya, orang beradab belum dipastikan berakhlaq. Nilai kemuliaan ini yang menjadi fitrah kehidupan.

Baca Juga: Hari Pendidikan Nasional, Nadiem: Pendidikan yang Efektif Membutuhkan Kolaborasi 3 Hal

Secara detail, proses kehidupan yang manusia jalani selama ini disebut Khalaq. Sedangkan, Dzat yang menciptakan manusia disebut Khaliq. Untuk itu, Allah swt adalah Sang Khaliq.

Karakter kemanusiaan yang menjadi fitrah kehidupan didapatkan dengan ibadah, sehingga dapat menghasilkan akhlaq yang mulia.

Pun begitu, akhlaq yang diperoleh Baginda Nabi Muhammad Saw dilalui dengan ibadah sepanjang hidup.

Baca Juga: Terjerat Kasus Narkoba, Lucinta Luna akan Jalani Sidang Sebelum Hari Raya Idul Fitri

Dalam arti lain, berbagai ibadah yang dilalui umat islam akan membentuk akhlaq yang mulia. Mereka ini akan istiqomah menjauhi segala hal yang dilarang Allah swt, seperti minuman keras dan zina.

Bahkan, ibadah salat yang dijalani umat islam akan menjauhi perilaku fashah dan munkar. Secara detail, perilaku fashah yang bersumber dari syahwat  seperti pornografi, pornoaksi, zina, dan LGBT.

Baca Juga: Ulama Pakistan Dicemooh Usai Sebut Bahwa Virus Corona Ada Karena Ulah dari Perempuan

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Youtube Ustadz Adi Hidayat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x