Psikolog: Selama Learn From Home, Orangtua Bisa Ajarkan Sikap Tanggung Jawab pada Anak

- 5 April 2020, 15:00 WIB
ARTIS Tya Ariestya bersama suami dan kedua anaknya.*
ARTIS Tya Ariestya bersama suami dan kedua anaknya.* /Instagram.com/tya_ariestya

PIKIRAN RAKYAT – Covid-19 membuat sejarah baru. Manusia dipaksa berhenti dari aktifitas luar. Work from home dan learn from home saat ini tengah dijalani untuk memutus rantai penyebaran pandemi virus corona.

Untuk para orangtua, hal tersebut sebetulnya bisa diambil sisi positifnya, memiliki lebih banyak waktu di rumah bersama anak-anak. Namun, kebanyakan orangtua bingung memberikan kegiatan untuk anaknya supaya tidak bosan di rumah.

Baca Juga: Disebut akan Bebaskan Napi Koruptor, Yasonna Laoly: Itu Praduga yang Tak Berdasar

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Antara, mengajarkan tanggung jawab pada anak bisa jadi salah satu pilihan kegiatan yang seru dilakukan bersama.

Psikolog Jane Cindy Linardi dari RS Pondok Indah di Bintaro Jaya mengemukakan beberapa manfaat yang bisa dirasakan anak ketika sudah bisa bertanggungjawab atas apa yang dikerjakan.

"Melatih daya juang anak, karena anak tidak terbiasa dibantu orangtua, sehingga ia memiliki motivasi internal untuk berusaha menyelesaikan segala sesuatu sendiri," kata Jane dalam keterangan.

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Ketahui 6 Alasan Kisah Cinta Pertama Sulit Dilupakan

Selain itu, kemampuan anak mengatasi masalah jadi lebih terasa. Misalnya, ketika minuman tumpah, dia akan menyelesaikannya dengan membersihkan dengan lap.

Anak yang bisa bertanggung jawab juga bisa lebih percaya diri karena yakin atas kemampuannya melakukan sesuatu.

Menurut Jane, anak sudah bisa diberi keleluasaan untuk memutuskan sesuatu sejak kecil, dimulai dari memilih mainan, pakaian sampai makanan yang akan disantap. Namun, bukan berarti anak dilepas sendirian. Orangtua harus tetap mendampingi.

Baca Juga: Untuk Para Wanita, Simak Rahasia Makeup Tahan Lama Menjelang Bulan Suci Ramadan

"Misalnya, saat hendak melatih anak mengambil keputusan sendiri terhadap pakaian yang akan ia pakai, maka Anda dapat membantu menjabarkan bahwa tempat yang akan dikunjungi memiliki suhu atau temperatur yang dingin.

"Dengan itu, anak dapat bertanggung jawab dan menyesuaikan keputusannya dengan kondisi atau situasi yang akan dihadapinya." ujar Jane

Tanggung jawab bisa diajarkan sejak anak berusia dua tahun dari hal kecil, seperti merapikan mainan bersama-sama setelah bermain.

Baca Juga: Bosan? Simak Penjelasan Peneliti tentang Kesehatan Mental Selama Karantina di Rumah

Awalnya orangtua tetap membantu, setelah anak terbiasa, kurangi peran orangtua dan latih mereka untuk merapikan sendirian.

Setelah itu, naikkan lagi level tanggung jawab seperti mengurus barang yang dimiliki, misalnya menaruh pakaian kotor di keranjang cucian setelah dipakai, membuang sampah di tempatnya serta merapikan tas sekolah.

Semua tetap dilakukan dengan pendampingan orangtua, tapi kurangi peran secara bertahap agar anak bisa menyelesaikan tanggung jawab.

Baca Juga: Gunakan Robot, Universitas BBT di Jepang Gelar Wisuda Online di Tengah Pandemi Covid-19

"Penguatan berupa pujian dan afirmasi dapat diberikan setelah anak berhasil menuntaskan tanggung jawabnya sendiri." tambah Jane

Baru setelah anak bisa bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri, orangtua bisa memberi porsi yang lebih besar dengan tanggungjawab di rumah.

"Misalnya mematikan lampu, AC, TV setelah digunakan, meletakkan piring makan yang telah dipakai di wastafel dapur." lanjut Jane.

Baca Juga: Lapas Kelas I Madiun Bebaskan 34 Narapidana, Dua dari Jumlah Tersebut Masih di Bawah Umur

Level selanjutnya adalah mengajari buah hati bertanggungjawab terhadap hal lain, misalnya membantu mengurus hewan peliharaan atau menjaga barang belanjaan orangtua.

"Jangan lupa untuk memberikan contoh langsung kepada si kecil agar si kecil lebih mudah menerapkannya karena sudah melihat contoh yang nyata," kata dia.

Tanggung jawab terhadap tugas sekolah bisa diajari dengan menyediakan "waktu bersama" antara anak dan orangtua. Di satu meja yang sama, anak bisa mengerjakan PR sementara orangtua menyelesaikan pekerjaan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 05 April 2020: Siang Hari, Sukahening dan Kawalu akan Hujan

Apa yang harus dilakukan bila anak sudah besar tapi kurang bertanggungjawab. Coba refleksikan lagi pola asuh yang diterapkan. Jika orangtua banyak mengambil alih semua tanggung jawab anak, kurangi peran dan bantuan dari orangtua.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x