Mengenal Amigdala, Pusat Ketakutan Otak sebagai Pembajak Emosi

- 25 Maret 2020, 10:44 WIB
ILUSTRASI seseorang yang frustasi.*
ILUSTRASI seseorang yang frustasi.* //Pixabay/cocoparasianne/



PIKIRAN RAKYAT - Amigdala sering disebut sebagai pusat ketakutan otak. Akan tetapi deskripsi tersebut tidak sesuai dengan kompleksitas amigdala.

Amigdala terletak jauh di dalam lobus temporal kiri dan kanan otak yang membantu mengkoordinasikan tanggapan terhadap hal-hal di lingkungan yang memicu respon emosional.

Struktur ini memainkan peran yang sangat penting dalam ketakutan dan kemarahan. Juga berbagai aspek pemikiran, emosi, dan perilaku.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Dokter Hadio Temui Anak dari Pagar Sebelum Meninggal Karena Terpapar Covid-19?

Selain itu, Amigdala juga terlibat dalam berbagai kondisi neurologis dan kejiwaan juga aktivitasnya sangat erat terkait dengan respon emosional terhadap rasa sakit.

Amigdala bertanggung jawab untuk mempersiapkan tubuh dalam situasi darurat, seperti terkejut, dan untuk menyimpan kenangan.

Namun, Amigdala dapat menjadi pembajak jika terjadi ancaman terhadap manusia.

Amigdala akan membajak mekanisme berpikir rasional dan menyiapkan respon super cepat untuk menanggapi ancaman tersebut.

Baca Juga: Ajak Komunitas Lokal, Penyemprotan Disinfektan di Surabaya Menggunakan Drone

Pembajakan Amigdala dapat memberikan manfaat bagi manusia. Namun di sisi lain, pembajakan amigdala dapat membeerikan respons berlebihan yang tidak sesuai.

Respons tidak sesuai tersebut dapat memberikan penyesalan mendalam di kemudian hari.

Pembajakan Amigdala disebabkan oleh efek dari dua hormon stres yaitu kortisol dan adrenalin.

Kortisol merupakan hormon steroid yang mampu mempengaruhi banyak fungsi tubuh termasuk mempersiapkan respons melawan atau lari.

Baca Juga: Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Dipastikan Ditanggung Negara melalui APBN dan APBD

Kemudian pekerjaan utama adrenalin disebut juga dengan epinefrin yang merangsang sistem tubuh sehingga dapat dengan siap merespons ancaman.

Kebanyakan orang setelah terjadi pembajakan Amigdala mungkin akan merasa menyesal atau malu karena melakukan tindakan yang mungkin tidak pantas dan tidak rasional.

Namun, tidak usah khawatir. Pembajaka Amigdala sebenarnya dapat diredakan ata dihentikan.

Caranya adalah secara aktif mengaktifkan korteks frontal dalam otak yang merupakan bagian rasional dan logis dari otak. Hanya saja, hal tersebut membutuhkan beberapa latihan dan ketekunan.

Baca Juga: 1.000 Unit Bilik Sterilisasi akan Dipasang Dompet Dhuafa di Jabodetabek

Identifikasi apa yang sebenarnya memicu serangan. Ketika merasakan gejalan pembajakan, cobalah untuk berhenti sejenak dan memperhatikan apa yang memicu hal tersebut.

Jangan mencoba untuk menilai atau memberi label situasi sebagai baik atau buruk. Fokuslah hanya pada momen yang terjadi saat ini, bukan pada tugas masa depan atau masalah masa lalu.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Health Line Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x