Kajian Ramadhan: Ketahuilah Keutamaan Salat dan Menentukan Arah Kiblat di Kendaraan

8 Mei 2020, 03:00 WIB
ILUSTRASI ibadah salat.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Salat merupakan inti yang sangat penting dalam agama Islam. Bahkan, salat dapat disejajarkan dengan keimanan seseorang.

Hal ini tercantum dalam penggalan surah Al-Baqarah ayat 143:

وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَٰنَكُمْ ۚ

Artinya: Dan Allah Swt. tidak akan menyia-nyiakan imanmu. (QS. Al-Baqarah:143)

Baca Juga: Mirip Perbudakan, Jang Hansol Gambarkan Suasana Kerja ABK WNI di Kapal Tiongkok Long Xin

Berdasarkan terjemahan bebas surah tersebut, arti iman merujuk pada salat. Disebutkan Umar bin Khattab, orang-orang yang meninggalkan salat seakan tidak punya nilai dalam Islam, sehingga dapat dipertanyakan keadaan imannya.

Terlebih, keimanan seseorang dapat terlihat dari kebiasaannya melaksanakan salat.

Sedangkan, orang-orang yang sering mengabaikan salat juga tercantum dalam Quran, seperti yang terdapat dalam tafsiran Ibnu Abbas terhadap salah satu ayat dalam surah Al-Maun.

Baca Juga: Hari Kedua Pemberlakuan PSBB, Kota Tasikmalaya Bak Tak Berpenghuni

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙالَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ

Artinya: Maka celakalah orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya. (QS. Al-Maun: 5)

Diartikan Ibnu Abbas terhadap kata 'Sāhụn' bukan berarti riya seperti ayat setelahnya, tetapi merujuk pada orang orang yang mengabaikan salat, seperti sengaja bermalas-malasan dan menunda salat.

Baca Juga: Selama PSBB, Pemkab Tasikmalaya akan Deteksi Pergerakan Covid-19 Lewat Rapid Test

Dalam arti lain, celakalah sudah orang beriman tapi masih mengabaikan salat. Di sisi lain, kadar keimanan terlihat menguat dalam jiwa karena sudah menanyakan letak masjid atau arah kiblat saat waktu salat belum tiba. 

Namun begitu, masjid bukan tentang tempatnya karena tidak selalu salat ditunaikan di dalam masjid. Masjid diartikan sebagai keadaan ibadah dalam masjid yang selalu terbawa dimanapun seseorang itu berada.

Dengan begitu, hati akan selalu senang menunaikan salat karena keinginan untuk salat terbangun amat kuat.

Baca Juga: Bertambah Satu, Pemudik dari Jakarta Positif Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya

Dilansir dari kanal Youtube Ustaz Adi Hidayat, keutamaan salat dapat dikategorikan berdasarkan skala prioritas.

Pertama, apabila memungkinkan, seperti tidak sedang berada di kendaraan, maka lakukan salat berjemaah karena lebih utama dibandingkan munfarid (salat sendiri), dengan dua puluh tujuh derajat pahala yang didapatnya.

Namun, apabila shalat dimungkinkan dilakukan di atas kendaraan maka laksanakan berdasarkan sifatnya.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Angkat Bicara Soal Jasad ABK WNI Kapal Tiongkok yang Dihanyutkan ke Laut

Dalam arti lain, bila memungkinkan mengetahui arah kiblat dan selanjutnya diteruskan dengan arah kendaraannya, seperti salat dalam pesawat terbang akan diketahui arah kiblat dalam layar monitor.

Sedangkan, bila tidak memungkinkan mengetahui arah kiblat maka laksanakan sesuai arah kendaraan.

Sebagaimana yang tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 115.

Baca Juga: Ramai Isu Dukhan Pertanda Kiamat Jumat, 8 Mei 2020, MUI Minta Sikapi dengan Amalan Baik

وَلِلَّهِ ٱلْمَشْرِقُ وَٱلْمَغْرِبُ ۚ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا۟ فَثَمَّ وَجْهُ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ وَٰسِعٌ عَلِيم

Artinya: Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap, di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 115)

Berdasarkan terjemahan bebas ayat tersebut, Allah Swt. yang akan mengarahkan orang salat kepadanya, tidak menyulitkan hamba-Nya untuk menemukan-Nya.

Diartikan lain, saat tak dapat menentukan arah timur-barat untuk arah kiblat salat, maka menghadaplah kemanapun dan Allah swt yang akan mengarahkan hamba-Nya. Wallahu a'lam bish-shawabi.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Youtube Ustadz Adi Hidayat Official

Tags

Terkini

Terpopuler