Waspada! Berikut 4 Penyakit yang Sering Dialami Ketika Banjir

22 Februari 2021, 09:20 WIB
Ilustrasi banjir. /Pixabay.com/j_lloa

PR TASIKMALAYA - Sejumlah titik di berbagai wilayah di Indonesia direndam banjir yang mengakibatkan berbagai kerugian materi. Terkait dengan tingginya curah hujan yang mengakibatkan banjir, masyarakat diminta untuk waspada terhadap penyakit yang dapat ditimbulkan dari adanya genangan air kotor.

Air yang telah tercemar dapat dengan mudah menularkan penyakit bagi korban banjir yang cukup rawan terinfeksi. Nyamuk yang menularkan banyak penyakit juga dapat bersarang di genangan banjir.

Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO mencatat ada 4 penyakit yang harus diwaspadai ketika terjadi banjir.

Baca Juga: 7 Manfaat Teh Peppermint: Meredakan Masalah Pencernaan hingga Meningkatkan Kualitas Tidur

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News berikut adalah daftar lima penyakit yang harus diwaspadai ketika banjir.

4 Penyakit yang Sering Dialami Ketika Banjir

1. Malaria

Plasmodium merupakan parasit yang menyebabkan penyakit malaria yang merupakan penyakit infeksi yang dapat mengancam jiwa.

Penyebaran parasit plasmodium ditulaskan oleh gigitan dari nyamuk anopheles betina kepada manusia.

Wabah malaria sempat terjadi pada tahun 1991 dimana gempa bumi dan banjir susulan terjadi di wilayah Atlantik Kosta Rika.

Selain itu dari data WHO wabah malaria juga terjadi pada tahun 2004 dimana terjadi banjir di Republik Dominika.

Untuk mengurangi penularan malaria melalui gigitan nyamuk dapat dilakukan melalui penggunaan kelambu dan pengusir serangga.

Pengendalian nyamuk juga dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida serta menguras genangan air.

Baca Juga: Singgung Anies Baswedan, Faldo Maldini: Jangan Sampai Sejarawan Mencatat Pemimpin Buruk Mengurus Rakyat

2. Demam berdarah

Virus dengue merupakan penyebab utama dalam penyakit demam berdarah yang ditularkan oleh nyamuk melalui infeksi virus.

Virus Dengue dapat menyebabkan penyakit yang mirip dengan flu namun lebih parah dan dapat menumbulkan komplikasi yang dapat berpotensi menyebabkan kematian.

Penularan virus ini umumnya melalui gigitan dari nyamuk Aedes aegypti dan dengan penyebaran virus tersebut dapat mengakibatkan viremia yang menunjukan tingginya tingkat virus yang berada di dalam aliran darah.

Gejala umum penderita DBD adalah demam disertai mual, muntah, ruam dan nyeri serta nyeri pada mata, otot, persendian atau tulang

Untuk menghindari gigitan nyamuk dalam penyebaran penyakit DBD dianjurkan untuk menggunakan pengusir serangga.

Baca Juga: Tak Butuh Waktu Lama, Simak 5 Tips Perawatan Kulit yang Bisa Kamu Lakukan Sehari-hari

3. Hepatitis A

Penyakit Hepatitis A merupakan infeksi hati yang sangat menulari yang disebabkan oleh Hepatovirus A (HAV)

Penularan virus Hepatovirus A (HAV) melalui konsumsi air atau makanan yang telah tekontaminasi dari kotoran orang yang telah terinfeksi melalui kontak langsung dengan orang tekrinfeksi.

Beberapa gejala yang timbul bagi penderita hepatitis A diantaranya demam, malaise, kehilangan nafsu makan, diare, mual, perut tidak nyaman, urin berwarna gelap dan penyakit kuning atau kulit menguning dan mata putih.

Untuk mencegah penyakit hepatitis A gunakan sanitasi yang lebih baik dengan keamanan pangan dan imunisasi.

Selain itu untuk memerangi hepatitis A dapat dilakukan dengan melakukan kebersihan pribadi seperti mencuci tangan secara teratur dengan sabun sebelum makan serta setelah pergi ke kamar mandi.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

4. Kolera

Kolera merupakan penyakit diare yang menular secar aakut yang disebabkan oleh adanya konsumsi dari bakteri Vibrio cholerae.

Apabila tidak diobati penderita akan terserang dehidrasi dan kematian dalam beberapa jam akibat dari bakteri yang menyebabkan diare berarir yang cukup parah.

Penularan Kolera adalah melalui konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi oleh bakteri.

Peningkatan penularan penyakit kolera juga disebabkan karena kurangnya akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi yang biasa terjadi ketika banjir.

Seperti demam tifoid, kolera dapat dicegah dengan menyediakan sanitasi yang memadai dan konsumsi meminum air bersih.

Karena ketika banjir sering kali masyarakat mengalami kesulitan terhadap akses air bersih.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler