Jadi Tumpuan Ekonomi, Sektor Pertanian Sebagai Penolong di Masa Pandemi

- 2 November 2020, 17:13 WIB
ILUSTRASI pertanian, peternakan.*
ILUSTRASI pertanian, peternakan.* /PIXABAY/

PR TASIKMALAYA - Arif Satria, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), mengungkapkan, di masa pandemi Covid-19 ini bidang pertanian dapat berfungsi sebagai penolong untuk pembangunan nasional.

Hal ini terbukti dari catatan hasil pencapaian yang meningkat signifikan di tahun 2019-2020 untuk produk domestik bruto (PDB).

"Kontribusi PDB tahun 2019 12,09 persen, saat ini dimasa covid naik menjadi 15,01 persen. Khusus subsektor tanaman pangan, naik 21,63 persen menjadi 25,82 persen pada tahun 2020," kata Arif dalam pertemuan Evaluasi Sektor Pertanian hari Minggu, 1 Oktober 2020.

Baca Juga: Terima Suap Rp6 Miliar dari Djoko Tjandra, Napoleon Keberatan dengan Dakwaan yang Diberikan

"Kalau dibandingkan dengan sektor lain, sektor pertanian dapat menjadi penyelamat bagi pembangunan nasional," sambungnya.

Sebagaimana yang dikabarkan oleh laman Kementrian Pertanian, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Arif kemudian menerangkan maksud dari ungkapan penyelamat tersebut.

Pertama adalah empower of last resource.

Ia berpendapat, di masa pandemi ini, sektor pertanian justru yang mengalami peningkatan paling positif di antara dua sektor besar lain yakni manufaktur dan perdagangan.

"Subsektor yang memiliki pangsa terbesar terhadap PDB pertanian adalah sub sektor perkebunan. Pada era pandemi, pangsa subsektor tanaman pangan meningkat tajam, menunjukkan respon positif Kementerian Pertanian dalam menjaga ketahanan pangan," ujarnya.

Baca Juga: Soal Kasus Harun Masiku, ICW: Diduga Keras ada Pihak Internal KPK yang Lindungi Buronan Tersebut

Kedua, sektor pertanian merupakan penyelamat bagi kegiatan ekspor.

Selama periode 2016-2018, pangsa ekspor pertanian mengalami penyusutan, tetapi di masa pandemi ini justru mengalami peningkatan.

Subsektor perkebunan masih menjadi andalan utama ekspor.

Walaupun subsektor tanaman pangan dikhususkan untuk melindungi ketahanan pangan nasional, nyatanya masih memiliki kemampuan memberi devisa dari ekspornya dengan kecenderungan mengalami kenaikan.

"Satu hal lain yang perlu diketahui, kenapa PDB bisa meningkat, salah satunya adalah faktor penunjang yaitu serapan KUR (kredit usaha rakyat) yang meningkat, dari tahun 2019 sebesar Rp 31 triliun dan saat ini sudah Rp 44 triliun hingga Oktober 2020. Ini prestasi yang belum pernah ada," Arif menekankan.

Dimulai dari perolehan ini, Arif mengatakan adanya sejumlah rekomendasi IPB yang harus ditindaklanjuti untuk peningkatan sektor pertanian di kemudian hari.

Pertama, ialah ketepatan data dengan melakukan taktik baru, misalnya dengan memanfaatkan fungsi satelit.

Baca Juga: BMKG Imbau Waspada Gelombang Hingga 4 Meter, Berikut Daerah yang Berpotensi Terdampak

Kedua, sistem neraca produksi pertanian harus dikembangkan, misalnya pemasokan benih, pengontrolan hama, pelaksanaan GAP, penyempurnaan mutu, dan sebagainya.

Ketiga, pembesaran dan optimasi tanah harus dikembangakn, contohnya Food Estate.

Keempat, penguatan lokal (subsitusi impor terigu). Kelima, korporasi pertanian harus dipicu dengan menghentikan kebiasaan lama dan konvensional-tradisional. Keenam ialah asuransi pertanian.

"Paling penting lainnya adalah dukungan kebijakan fiskal dan koordinasi secara teknis dengan kementerian lainnya. Kebijakan fiskal yang dimaksud adalah kebijakan rasio untuk substitusi impor.
Para pengimpor terigu, harus menyerap bahan baku lokal," tutur Arif.

Widiastuti, Tim Evaluasi Sektor Pertanian berujar, upaya dalam mengakomodir ekspor dengan melakukan penataran atau pengawalan benar-benar harus diperhatikan. Ini penting supaya penolakan terhadap produk tidak dialami.

Baca Juga: Irjen Napoleon Ajukan Nota Keberatan, Minta Sidang Ditunda Satu Minggu

"Dimasa mendatang, subsektor tanaman pangan menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan neraca perdagangan pertanian," ungkapnya.

Selain itu, sektor pertanian di masa pandemi ini juga menjadi sandaran dalam perekonomian dan ketahanan pangan.

Sektor pertanian bisa dijadikan solusi dalam menumpas kemiskinan.***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Kementerian Pertanian RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah